Mohon tunggu...
Edza Alilafathin Bariza
Edza Alilafathin Bariza Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar SMAN 15 Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mampukah Air Filter Menggantikan Air Mineral di Kemudian Hari?

28 Februari 2024   21:06 Diperbarui: 28 Februari 2024   22:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.waterscience.in

Air merupakan aspek kehidupan terpenting. Air menjadi salah satu unsur penyusun tubuh manusia dengan persentase sekitar 70%. Hal ini  tentunya menjadikan air sebagai salah satu unsur terpenting makhluk hidup salah satunya, manusia. Apabila kebutuhan air harian tidak tercukupi, tidak salah jika tubuh mengalami gangguan.
Belakangan ini krisis air semakin marak terjadi, seperti di di wilayah Banjar Sangluh, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, yang mengalami krisis air bersih. Hal itu menjadikan pasokan air tak hanya untuk mandi, mencuci baju juga untuk minum tidak cukup dan tidak layak pakai. 

Selain itu banyak dari perusahaan pemasok air mineral melakukan eksploitasi air permukaan di bagian Akuifer (lapisan kulit bumi berpori yang dapat menahan air) dengan biaya yang sangat rendah kemudian menjualnya dengan harga 150 hingga 1.000 kali lebih mahal daripada unit air keran di daerah yang sama.

Selain itu, krisis air bersih yang disebabkan karena pertambahan laju penduduk dan penggunaan lahan dengan tidak memperhatikan konservasi tanah dan air menyebabkan air tercemar dan akhirnya tidak dapat di manfaatkan lagi. 

Hal ini kemudian menjadi inspirasi baru untuk Perusahaan-perusahaan besar berinovasi dalam memecahkan permasalahan ini. Dan pada akhirnya, tercetuslah inovasi Water Filter atau Water Difuser untuk menghasilkan air filter yang bersih juga berkualitas dan tentunya layak konsumsi.

Teknologi ini dipercaya lebih aman dibandingkan dengan air rebusan yang menjadi jalan pintas untuk mendapatkan air siap minum. Water Filter dapat membantu menghilangkan kotoran, bahan kimia, dan mikroorganisme dari air yang terkontaminasi. 

Penggunaan Water Filter terbukti efektif meminimalisir paparan terhadap berbagai macam kontaminan berbahaya. Yang lebih menarik, kini sudah hadir produk yang menjadi solusi dari permasalahan menjernihkan air bersih ini, yaitu dengan teknologi canggih yang mampu menyaring dan memurnikan air hingga 99,99%.

Air dapat difilter dengan berbagai cara salah satu nya adalah pemanfaatan teknologi electrode pada pemfilteran air hujan sebagai salah satu bentuk Water Filter sederhana sehingga memenuhi standarisasi TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang ditetapkan WHO di angka lebih dari 6,5 yang sudah dapat dikatakan basa dan layak minum.

Selain itu untuk cara kerja Water Filter dengan cara ketika air baku dialirkan melalui media tangki penyaring baik berupa pasir, karbon aktif, maupun membran semi permeabel. Berbagai kotoran dan zat sisa di dalam air akan terperangkap dan tertahan di dalam media tersebut. Proses ini menghasilkan air yang memenuhi kualitas sehingga layak dikonsumsi atau digunakan.

 

Tetapi juga Anda harus berhati hati untuk menentukan Water Filter yang sesuai karena jika tidak air yang Anda konsumsi malah mengandung bahan berbahaya. Caranya adalah dengan:

Pilihlah Water Filter yang sudah bersertifikat

Pilih Water Filter yang telah memperoleh sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) dan memiliki nomor ISO dengan sudah melalui uji kelayakan. Ini menandakan kalau Water Filter yang Anda gunakan aman dan layak pakai.

Sesuaikan Water Filter dengan permasalahan air di rumah

Sebelumnya untuk mengetahui permasalahan air di rumah lakukan pengujian di laboratorium yang bersertifikat oleh dinas kebersihan lingkungan setempat.

Anda dapat mulai memilih jenis filter air sesuai dengan permasalahan di rumah Anda masing-masing. Contohnya, jika air di rumah Anda mengandung klorin, pestisida, timbal, atau tembaga yang disertai rasa dan bau yang aneh, Anda bisa memilih Water Filter dengan karbon aktif. 

Selain itu, jika air di rumah Anda diketahui mengandung banyak bakteri, virus, nitrat, natrium, pestisida, fluorida, klorida, dan petrokimia, Anda bisa menggunakan Water Filter RO (Reverse Osmosis).

Tetapi banyak hal yang tidak bisa dibandingkan jika Anda membahas air filter dengan air mineral, karena keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing. 

Air filter tidak dapat mengandung mineral-mineral yang biasanya banyak terkandung di dalam air mineral kemasan, tetapi dampak negatif dari air adalah meningkatnya eksploitasi daerah pegunungan yang nantinya malah akan merusak alam. Walaupun air merupakan energi yang dapat diperbarui, tetapi air juga sewaktu-waktu akan habis ketika tidak lagi ada hujan.

Begitu pula dengan Water Filter, tidak selama nya teknologi ini akan menjadi solusi untuk mendapatkan air siap konsumsi. Tubuh juga perlu mineral-mineral untuk menunjang kebutuhan hidup mereka seperti yang terkandung di dalam air mineral. Mineral-mineral yang diperoleh ketika Anda meminum air mineral diantaranya adalah magnesium, kalsium, natrium, dan selenium.

Air mineral di Indonesia sendiri dibagi menjadi air mineral alami dan air mineral buatan. Menurut para ahli air mineral alami adalah air mineral yang datang langsung dari hasil aktivitas vulkanik yang mengandung berbagai bahan mineral untuk tubuh. Air mineral alami biasanya memiliki pH atau derajat keasaman antara 6–8,5, yang sesuai dengan pH tubuh manusia dan murni tanpa ada proses tertentu sehingga tetap terjaga kemurnian dan keasliannya.

Sedangkan air mineral buatan adalah air yang sengaja di berikan bahan mineral di dalamnya melalui proses pengolahan yang bertujuan untuk memurnikan, mensterilkan, dan menambahkan mineral ke dalam air baku. 

Hal ini menuai kontroversi lantaran air mineral buatan tidak sepenuhnya baik untuk tubuh karena terkadang memiliki pH atau Tingkat keasaman 8,5 dimana hal itu diatas kadar basa di dalam tubuh manusia.

Dibandingkan dengan air mineral buatan, air mineral asli/murni memiliki rasa dan juga aroma yang lebih segar (fresh). Hal tersebut terjadi lantaran dalam proses pengolahan air mineral alami tidak terkandung zat tambahan ataupun residu. 

Namun dalam prosesnya pengambilan dan distribusi air mineral asli atau air mineral murni lebih sulit dan membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan air mineral buatan. Selain itu, alasan lain seperti ketersediaan sumber mata air dari pegunungan vulkanik juga terbatas serta harus dilestarikan.

Air mineral buatan bisa dikatakan adalah sebuah solusi bagi para produsen produk air mineral buatan karena biasanya mereka hanya melalui proses untuk menghilangkan kotoran dan bakteri dalam air yang biasanya biayanya bisa lebih ditekan dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi air mineral alami. 

Sehingga, pada air mineral buatan proses produksi serta distribusi jauh lebih mudah sehingga harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Itu adalah kelebihan dari penggunaan air dari hasil Water Filter dan air mineral. 

Menurut saya, penggunaan Water Filter dapat digunakan sehari-hari tetapi tidak untuk kita konsumsi secara langsung seperti hanya untuk mencuci sayur, dan mencuci buah, sehingga nutrisinya tetap terjaga. 

Selain itu, Anda juga perlu meminum air mineral untuk menunjang keperluan mineral harian Anda. Yang terpenting adalah Anda tetap mengkonsumsi air minum dalam jumlah yang cukup setiap hari untuk menjaga hidrasi dan kesehatan tubuh Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun