Nah, lantaran sang Adek kecedasannya melebihi rata-rata teman-temannya di sekolah, para guru mencari tahu kunci rahasia cara belajar Adek di rumah.
Ketika Pak Suyuti didatangi para guru di kediamannya, semua disampaikan dan diceritakan bagaimana cara belajar Adek.
"Tidak ada yang aneh," kata Pak Suyuti.
Hanya saja, Adek itu jika belajar tidak seperti kakaknya, si Abang dan teman di lingkungan tetangganya. Belajarnya tetap sama, membaca dan mencoret-coret kertas apa yang dipelajari.
"Tidak seperti si Abang. Pasti ada yang berbeda?" tanya seorang guru.
Bedanya hanya waktu belajar. Jika si Abang belajar seusai sholat magrib, tetapi si Adek malah tak belajar. Ia malah banyak berdoa seusai sholat magrib sampai Isya. Lalu, pergi tidur dengan sebelumnya berpesan kepada ibunya agar dibangunkan pada malam hari.
"Ya, kisaran jam tiga malam," cerita Pak Suyuti.
Ada kebiasaan bagi si Adek, jika ia hendak belajar memulai dengan membaca doa. Yang tak pernah dilupakan adalah membaca surat Fatiha. Surat Fatiha itu juga dibaca ketika sebelum membaca buru pelajaran.
Adek selalu membaca surat itu ditujukan kepada pengarang bukunya sambil mengucapkan kalimat begini. Semoga ilmu yang ditulis pengarang buku ini memberi manfaat bagi dirinya.
"Itu saja, sih," sambung Pak Suyuti.