Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Keselamatan Habib Rizieq

11 September 2020   09:33 Diperbarui: 11 September 2020   09:29 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Rizieq Foto | Radar Sulbar

**

Menilik ucapan sang juru bicara itu,  hubungan Habib Rizieq dengan kerajaan Arab Saudi hingga kini sesungguhnya sulit dapat terbaca. Baik dan buruknya sulit ditebak. Mengapa?

Dalam hubungan internasional, gambaran hubungan bilateral biasa ditandai baik dan kuat apabila hubungan diplomatik baik pula. Antarkepala negara, -- dengan didukung kementerian luar negeri masing-masing, -- melakukan kontak jika terjadi sesuatu yang dapat menghambat kelancaran perdagangan internasional atau budaya.

Sebut saja, misalnya, kala terjadi ancaman hukuman mati terhadap seorang tenaga kerja, biasanya antarkepala negara melakukan komunikasi tanpa melakukan intervensi terhadap kedaulatan (hukum) negara masing-masing.

Lantas, bagaimana bisa disebut hubungan Habib Rizieq dapat dikatakan baik dengan pemerintahan setempat. Sulit. Habib Rizieq tak dalam posisi mewakili negara. Lagi pula jika ia mewakili dirinya sendiri sebagai ulama, sayogianya Habib mampu berkomunikasi dengan otoritas Arab Saudi. Lantas, ia dapat membahas tentang status dirinya. Mencari alasan mengapa ia tak bisa kembali ke Tanah Air.

Benarkah ia dicekal atas permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti yang sering digaungkan hingga kini?

Pencekalan diri Habib Rizieq hingga kini makin kuat digaungkan. Lihat balihonya yang bertebaran di simpang jalan dan belakangan ini mulai ditertibkan pihak berwajib. Boleh jadi, pesan pepesan kosong yang disampaikan berulang-ulang itu dimaksudkan untuk memberi gambaran apa yang disampaikan selama ini benar adanya.

Kita pun jadi ingat, kebohongan yang disampaikan berulang-ulang (melalui media massa) akan membuat sebagian publik menerima sebagai kebenaran.

Padahal, pubik pun tahu, sejak lama pula, Habib Rizieq bertolak ke Arab Saudi untuk umrah dengan meninggalkan kasus yang belum dapat dijalani sebagaimana mastinya. Andai ia kembali, dapat dipastikan, ya tentu pemerintah pun gembira. Apa lagi masih ada orang spesial yang menanti.

Posisi Habib Rizieq yang tengah berada di Mekkah saat ini memang akan menyedot perhatian publik. Sikap kerasnya tak mau berkomunikasi dengan jajaran Kedutaan Besar RI di negeri itu mempersulit posisi dirinya sendiri. Namun justru situasi itu dibalik seolah pemerintahlah yang mempersulit, seolah takut jika kembali ke Tanah Air .

Ada upaya membangun opini bahwa Habib Rizieq kini seolah tengah berada di pengasingan. Ia diasingkan oleh pemerintah. Selanjutnya, seperti diskenariokan, kala ia kembali nanti akan mendapat sambutan hangat dari pendukungnya. Lalu, Habib Rizieq didorong menjadi simbol kekuatan baru. Ya, seperti Ayatullah Khomaeni yang kemudian berkuasa melalui sebuah revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun