Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belum Ikhlas Shalat Jumat Diganti Dzuhur

3 April 2020   15:34 Diperbarui: 3 April 2020   15:38 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustaz H Dudung Abdurrahman tengah menjelaskan prihal shalat Jumat ditiadakan. Foto | Dokpri

Suasana shalat Dzuhur berjamaah. Foto | Dokpri
Suasana shalat Dzuhur berjamaah. Foto | Dokpri
Sungguh, dari rangkaian shalat Dzuhur berjamaah tersebut, penulis mendapat kesan bahwa upaya membentengi diri dari virus mematikan itu tidak cukup dilakukan oleh orang per orang. Tetapi semua pihak harus memiliki tanggung jawab bersama dalam menghadapi Covid-19.

Seperti disampaikan ustaz Dudung Abdurahman sebelum shalat Dzuhur berjamaah, bahwa ia tak meragukan kuatnya iman warga setempat sehingga masih punya niat melaksanakan shalat Jumat. Membajanya iman tersebut juga harus disertai sikap realistis bahwa kondisi saat ini sudah memasuki darurat kesehatan.

Pada bagian lain, sang ustaz pun menyampaikan rasa prihatinnya bahwa masih ada warga di beberapa tempat menolak jenazah terpapar Covid-19 untuk dimakamkan di suatu derah.

Ingat, ia menjelaskan, mengurus jenazah adalah bagian dari fardu kifayah. Bagi yang hidup adalah wajib mengurus jenazah. Bila satu kampung tak mengurus jenazah, seperti memandikan jenazah, hingga menyolatkan, membungkusnya dengan kain kafan hingga menguburkan, maka satu kampung itu ikut berdosa.

Tapi jika beberapa orang sudah mengurus, maka orang sekampung jadi terhindar dari dosa. Jadi, jangan main-main. Status hukum dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.  

Kini, kewajiban kita meluruskan pandangan kepada orang-orang yang menolak jenazah terpapar Covid-19 untuk dimakamkan di suatu derah lantaran takut terjangkut Covid-19.

Terpenting, gunakan akal sehat agar beragama memberi manfaat bagi kesejahteraan umat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun