Istirahat dulu. Istirahat dulu. Mana kopinya. Ambil. Ambil....di warung. Nanti yang bayar pak erte. Itulah celoteh para petugas penyemprotan disinfektan yang berkeliling bekerja di pemukimanku.
Para petugas 'kagetan' dan amatiran ini hadir untuk menyemprotkan disinfektan sebagai antisipasi agar warga di lingkungan setempat dapat terhindar dari terpaparnya virus corona alias Covid-19.
"Oh, colokan kabel listriknya lepas," ungkap seseorang dengan suara keras.
Tawa riang petugas amatiran ini semakin kencang. Sebab, tanpa diminta para ibu yang ikut menyaksikan mereka bekerja ikut memberi bantuan berupa cairan pembersih lantai. Baru diterima, tetangga sebelah juga ikut memberi kontribusi cairan pembersih lantai dan pemutih.
Terlihat, makin semangatlah mereka itu bekerja.
"Kita tak perlu menunggu petugas penyemprotan (disinfektan) dari kelurahan. Petugas dijadwalkan pada Rabu mendatang," kata ketua erte setempat, Soetarno.
"Itu terlalu lama," sambung sekretaris RT, Hardi Irawan.
**
Partisipasi warga menyemprotkan disinfektan buatan ini sungguh unik. Untuk menyemprotnya digunakan penyemprot pencuci mobil, yang biasa dipakai para tukang pembersih mobil di sejumlah bengkel mobil. Untuk memberi tekanan air pada penyemprotan itu digunakan alat penghisap debu (vacuum cleaner).
Sangat sederhana. Cairan disintektan buatan dibawa berkeliling bersama vacuum celaner oleh pekerja yang kebanyakan remaja setempat. Komandannya, ya Juragan Rijal sebagai ketua karang taruna setempat.
Pengetahuan cara pembuatan disinfektan buatan ini mereka peroleh dari media sosial. Modalnya, ya nggak banyak sih. Selain pemutih pakaian dicampur air pembersih lantai ditambah lisol sebagai pembunuh bakteri. Komposisi dari tiga material itu secara teknisnya sudah banyak ditayangkan di Youtube.
Lisol, pemutih pakaian dan pewangi pembersih lantai belakangan ini langka di beberapa warung. Di pasar swalayan terbesar di kawasan Pasar Rebu, penulis mendengar langsung keluhan seorang ibu bahwa untuk membeli lisol dan pemutih pakaian tak ada.
Kata petugas, diborong. Kebanyakan pembelinya berasal dari orang kantoran lantaran kebutuhan mendesak. Hal itu terkait makin mahal dan langkanya disinfektan orsinil hilang di pasaran.
**
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal sangat dianjurkan. Kita harus sambut upaya mandiri yang ditempuh seperti yang dilakukan anggota karang taruna seperti di atas. Â Mensterilkan lingkungan rumah dan membersihkan perabotan rumah tangga, adalah kegiatan yang perlu didorong.
Ke depan, kita juga berharap warga Jakarta disemangati membuat hand sanitizer sendiri. Selain itu, mengimbau membangun tempat-tempat cuci tangan di persimpangan jalan. Tidak perlu mewah, cukup dengan gentong bekas dengan dukungan air mengalir.
Bukankan bersih itu sehat. Bukankah bersih itu bagian dari iman seperti yang diajarkan dalam agama.
Salam berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H