"Memang, saya telah diisra'kan ke Baitul Maqdis di Syria (Kini Baitul Maqdis terdapat di Palestina disebut juga Masjid Al Aqsa) tadi malam," kisah Rasul
"Dan sekarang kamu telah berada lagi di antara kita? tanya Abu Jahal," ujar dia.
"Benar," jawab Rasulullah.
Kita tahu bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada 27 Rajab, tahun ke-12 dari kenabian atau 2 tahun sebelum Hijriyah. Setelah Isra’ Mi’raj Rasulullah mengajak manusia supaya percaya kepada kisah perjalanan yang menakjubkan itu. Banyak orang yang tidak percaya, termasuk Abu Jahal.
Nah, menariknya seusai dialog itu Abu Jahal berteriak seperti orang gila memanggil rekan-rekannya, kaum Bani Ka'ab bin Luai.
Akhirnya semua orang berkumpul dekat kakbah, sementara itu Abu Jahal menceritakan kepada mereka apa yang didengarnya dari Rasulullah dengan semangat. Dia berharap dengan kisah ini, orang yang telah beriman kepada Rasulullah akan pergi meninggalkannya karena peristiwa yang di luar nalar manusia.
Kemudian seorang muslim tampil dan bertanya kepada Rasulullah mengenai peristiwa perjalanan dengan jarak ribuan kilometer ditempuh dalam semalam. Rasulullah pun membenarkan perstiwa ini dan menerangkan jika dia juga shalat bersama dengan para nabi.
Umat yang sedang berkumpul pun menanggapi dengan perasaan yang berbeda-beda. Orang musyrik bersuka cita karena menyangka dengan berita ini akan berakhir riwayat Muhammad bin Abdullah. Kembimbangan pun menghinggapi hati sebagian umat Islam.
“Bohong kau Muhammad, bagaimana mungkin dalam satu malam saja kamu bisa ke Baitul Maqdis? Kalau kau benar-benar sampai di sana, coba kau ceritakan apa yang kau lihat dalam perjalanan.”
Muhammad bercerita sesuai dengan yang dilihatnya secara akurat. Orang ramai membenarkan kecuali segelintir para munafiq dan Abu Jahal.
“Itu sihir yang nyata!”, teriak Abu Jahal.