Tubuh setiap orang ada lapisan lendir di wajah, lapisan lendir mata, hidung, mulut. Melalui cara itu Corona bisa berpindah. Virus Corona juga bisa berpindah melalui telepon genggam.
Untuk mencegahnya, tidak sulit. Kita harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara makan-makanan yang sehat, berolahraga. Selain itu, harus menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Sering mencuci tangan dengan sabut sangat dianjurkan. Di sekolah pun harus tertib.
“Sekarang Fatih ngertikan bahaya Corona, kan?”
Perkiraan penulis, Al Fatih pasti memberi jawaban dengan menggolengkan kepala. Tandanya ia memang tak paham seluruh cerita dari Eyangnya. Selain bahasanya terlalu melangit baginya, juga karena Corona sama saja dengan kambing hitam.
Di benaknya, kambing hitam bisa berlari cepat ke kebun seperti yang sering disaksikan kala ia berlibur di Pulau Kundur. Kambing itu sulit ditangkap ketika tengah lapar. Demikian halnya dengan Corona seperti itu. Ia sulit ditebak ketika masuk ke suatu kawasan kebun.
Realitasnya, Corona, memang bagai “kambing hitam”. Dipersalahkan, namun tanpa disadari semua itu diawali kesalahan manusia lantaran tidak mengindahkan keseimbangan lingkungan, alam dan menjaga kebersihan.
Padahal, jauh sebelum itu, kita selalu diingatkan untuk menjaga kebersihan (diri) dan peduli terhadap sesama dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Sudah kadung. Virus Corona tengah merebak ke seantero jagat. COVID-19 telah “melegenda”. Kini, umat manusia – dari berbagai negara - dituntut membangun kebersamaan, harus bergandeng tangan dalam silaturahim yang kuat dalam memerangi COVID-19. Bagi kita, itu pilihan terbaik.
Salam berbagi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI