Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ILC dan Orang Gila Baru

26 Januari 2020   22:26 Diperbarui: 27 Januari 2020   15:41 6410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petinggi Sunda Empire ketika tampil di ILC. Foto | tvOne

Beberapa kali paha penulis dicubit sendiri. Terasa sih sakitnya. Tapi masih belum yakin juga. Pipi dan telinga kiri  dan kanan dicubit. Eh, ternyata sakit juga. Itu artinya jasmani dan rohani sehat. Lahir dan batin, seratus persen sehat wal afiat.

Tapi, kita kok tayangan "gila" ditonton. Sampai dua kali masih saja asyik menyaksikan tayangan acara talkshow yang dipandu Karni Ilyas. Meski itu acara ulangan, tetap saja kuat keinginan menyaksikan untuk memenuhi rasa ingin tahu. Apa lagi yang diangkat bertema #ILCRajaRajaBaru.

 "Enak ya nontonnya?" kata isteri penulis menimpali celoteh penulis.

Kita tahu bahwa Indonesia Lawyers Club (disingkat ILC; sebelumnya bernama Jakarta Lawyers Club) adalah acara talkshow yang disiarkan di tvOne. Acara yang menimpilkan dialog mengenai masalah hukum dan kriminalitas itu sekali ini menampilan nara sumber Rangga Sasana dari Sunda Empire, hadir Babe Ridwan Saidi, Sutedjo Jiwo, sejarawan Anhar Gonggong, Permadi, politisi Roy Suryo, Said Salim dan beberapa tokoh lainnya.


Keren, deh. Penulis terasa dibawa ke alam "gila" menyaksikan tayangan ini. Yang "gila" apakah acaranya? Atau para pembicara yang terlibat jadi ikut bicara "gila"?  Atau ILC tengah mencari sensasi ikut menjadi "gila" menampilkan orang irasional sehingga pada acara talkshow itu ikut menjadi "gila"?

Termasuk, penulis yang menyaksikan acara itu terasa diajak menjadi "gila" pula.  Sepertinya awal tahun 2020 negeri ini disesaki para orang gila baru, menjadi Raja-Raja Baru.

Ketika tengah menyaksikan tayangan tersebut, melalui telepon genggam, penulis mendapati dari media sosial muncul berita yang menyebutkan: "Dipolisikan Roy Suryo.petinggi Sunda Empire ngaku dijemput UFO hingga diamankan di Gedung PBB."

Haduh. Gimana, ya?

Sulit rasanya untuk berkomentar. Tapi, menyaksikan tayangan talkshow itu, patutlah diberi apresiasi kepada para pesertanya yang mampu menahan tawa seusai utusan Kerajaan Sunda Empire bicara.

Sampai di sini, penulis berfikir dan curiga, para pembicara di ruang itu tak tertawa mungkin oleh pembawa acara Karni Ilyas sudah dibuatkan "dilarang tertawa" karena dapat mengundang lawan bicara terpancing jadi marah.

Atau, mereka tak tertawa datang dari hati nurani sendiri lantaran menghormati lawan bicara. Lalu, bagaimana dengan Roy Surya yang tertawa pada acara itu?

Rasanya, hingga seusai acara itu, Roy Suryo tetap hidup di alam kebebasan. Ia pun tetap waras dan tak dipolisikan, tapi justru utusan dari Sunda Empire itu yang dipolisikan.

**

Ujung dari acara yang tengah naik daun itu adalah penjelasan dari Said Salim. Ia membuka wawasan penonton bahwa lahirnya Raja Baru lantaran di pulau Jawa memiliki sejarah panjang tentang kerajaan. Lagi pula, warganya pun mudah digerakkan.

Salim mengaku untuk pertama kali gugup pada acara ILC itu. Namun ia menilai gerak polisi mengamankan para raja dan ratu, seperti dari Keraton Sejagat,  patut didorong terus. Yang perlu dicari, ini femomena apa?

"Adakah yang menggerakan?" tanya Salim Said yang tampil sebagai pembicara penutup.

Sungguh, acara "gila" pada ILC sekali ini memang diwarnai rasa keinginantahuan pemirsa  berlebihan. Tegasnya, rasa ingin tahu yang "menggila". Dan, tentu saja kita masih akan menanti lanjutan berita  "gila" itu dari media lainnya. Muaranya hingga kini masih dipenuhi tanda tanya.

Raja raja baru punya potensi lahir di Tanah Jawa. Alasannya, jika di luar Pulau Jawa, tak punya sejarah panjang. Jangan-jangan ke depan masih banyak di negeri ini orang gila berniat mendeklarasikan diri sebagai raja baru. Pernyataan Salim Said itu memang patut jadi catatan bagi para aparat berwenang untuk mewaspadai munculnya orang gila baru.

Wah...

Salam berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun