Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demi Cinta Kepada Anak, Orang Tua Restui Kirab Pengantin Diubah Gaya Milenial

2 Desember 2019   10:40 Diperbarui: 3 Desember 2019   08:01 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana tamu di acara resepsi. Foto | Dokpri

Lantas, apa upaya anak muda mempertahankan tradisi itu di tengah era milenial ini?

Pengamatan penulis, di berbagai tempat resepsi pernikahan, tradisi yang diubah adalah ketika dilakukan kirab pengantin. Kita tahu bahwa dalam tradisi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, pengantin yang berjalan ke pelaminan dipandu seorang penari. Penari tradisonal itu membawakannya diiringi musik tradional, dipandu menggunakan bahasa daerah, dalam suasana agung dan sakral.

Untuk di Jawa Barat, khususnya etnis Sunda, kirab pengantin ini dikenal sebagai mapag panganten (sambut pengantin). Penarinya adalah seorang aki atau orang tua yang dikenal dengan sebutan Aki Lengser atau Ki Lengser. Tampil jenaka dan mengundang perhatian pengunjung.

Kesenian orang Sunda ini masih lestari hingga saat ini, meski fungsi Aki Lengser sudah berbeda. Sebelumnya, sering ditampilkan dalam menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara.

Nah, untuk acara kirab atau ki lengser itulah yang dihilangkan. Namun spirit kirab pengantin tetap hadir pada pesta resepsi pernikahan itu. Kemeriahan tetap menyelimuti pada pesta tersebut.

Hal itu nampak ketika Minggu malam (1/12/2019) kemarin penulis menyaksikan resepsi pernikahan gaya milenial dari keluarga tetangga sebelah, Haji Basri dan Hj. Sri Yamah yang menggelar resepsi pernikahan puterinya Tiwi (Endah Sari Pratiwi) dengan Raqy (Chraqy Erdian Suharibowo) di Asrama Haji, Jakarta.

Besan menyusul berjalan diiringi musik. Foto | dokpri
Besan menyusul berjalan diiringi musik. Foto | dokpri
Awal masuk ke arah pelaminan adalah anggota keluarga rombongan pengantin perempuan. Gadis manis dan para pemuda ganteng memegang bunga ikut mengantar rombongan. Senyum dan tawa hadirin menghiasi wajah-wajah para undangan.

Usai itu, bersamaan dengan iringan musik Barat, anggota keluarga besan datang. Rombongan keluarga Kukuh Suharibowo dan Lily Ba'awad ini berjalan anggun menuju pelaminan, yang menjadi tempat kedua keluarga besar itu menanti kedatangan pasangan pengantin.

Barulah ketika pasangan pengantin datang. Diirngi musik dan dipandu peniup terompet di hadapan pengantin,  sesekali langkahnya terhenti. Pasalnya, para undangan minta untuk mengambil fotonya. Sementara panitia dari Event Organizer (EO) jadi kerepotan dan bekerja keras membuka jalan bagi sang pengantin menuju pelaminan.

Di sini, sudah tak ada lagi iringian ki lengser atau kirab seperti dalam adat Jawa, tetapi dua anggota keluarga dan pasangan pengantin melenggang di tengah kerumunan para undangan yang mengambut meriah.

Wuih, meriah riah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun