Dalam jurnalistik, hal itu dikenal sebagai jurnalisme profetik (jurnalisme kenabian). Ditekankan menjadi jurnalis itu adalah ibadah. Fungsi pers dan kode etik jurnalistik bersifat universal.
Penulis tak bermaksud menggurui buzzer untuk menjadi seorang jurnalis yang baik. Juga tak bermaksud menjadi pendakwah melakukan tugas kenabian.
Tetapi, melalui tulisan ini, hanya ingin menekankan bahwa jika pesan yang digaungkan semata ditekankan kepada kepatuhan penuh, sukarela, suka cita dan penuh cinta kepada sesama sebagai ibadah kepada Illahi.
Sejatinya, manifestasi ajaran agama apa pun yang paling sublim - menampakkan keindahan yang tertinggi dan mulia - dan bisa diterima oleh semua pemeluk agama adalah cinta. Karena itu, jadilah buzzer yang saling mencintai.