Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pengalaman Dikepung Kabut Asap

13 September 2019   14:39 Diperbarui: 13 September 2019   20:58 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabut asap (KOMPAS.COM/IDON TANJUNG)

Imbauan Pemda agar warga tak membakar lahan dan hutan selalu digaungkan. Tapi, hasilnya tak menggembirakan. Penderitaan kekurangan air bersih sudah banyak diketahui mengancam kesehatan, tapi tak pernah menjumpai solusi permanen.

Dalam situasi seperti itu, sering mencuat kalimat. Jika Pak Ngah masih bisa tertawa saat kemarau, itu pertanda persediaan air bersih di tempayan masih ada. Jika Pak Ngah sering mendatangi parit, itu pertanda air bersih tak ada lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun