Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ini Solusi Mengapa Pemudik Tinggalkan Angkutan Bus

12 Juni 2019   09:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   09:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjualan tiket di agen. Tertib. Foto | Dokpri

Tak ada penumpang menyetop bus di perjalanan. Di sini tak dikenal terminal bayangan, yang membuat sopir mencari tambahan.

Terminal bersih. Seperti juga di sebuah bandara, toilet rapi dan bersih. Tak ada pungutan biaya ketika keluar dari toilet seperti di Tanah Air.

Melihat kondisi terminal dan pelayanan angkutan bus yang masih jauh dari menggembirakan itu, sangat logis terjadi penurunan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan massal tahun ini dibanding tahun 2018.

Data dari Kementerian Perhubungan menyebut, jumlah total penumpang selama mudik Lebaran 2019 tercatat sebanyak 11.531.775 orang. Sedangkan pada tahun 2018 jumlah penumpang mencapai 13.923.193.

Untuk menarik minat pemudik menggunakan bus, ya tak ada jalan lain selain PembenahanAngkutanMassal bersama fasilitas pendukungnya.

Terminal dibenahi, manajemen angkutan pun ditata, SDM di sejumlah perusahaan bus kemampuannya diperbaiki. Termasuk, ya mentalnya juga. Mental melayani penumpang harus dikedepankan. Kenyamanan dan keselamatan penumpang harus jadi jaminan.

Jika di sektor perkertaapian kita bisa menata lebih baik, mengapa untuk angkutan lebaran seperti bus tidak bisa? Ini tantangan dan pasti bisa dilakukan seperti yang dicontohkan negara jiran tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun