Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ini Solusi Mengapa Pemudik Tinggalkan Angkutan Bus

12 Juni 2019   09:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   09:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu terminal di Pahang, Malaysia. Bersih. Foto | Dokpri

Knek dan sopir bus seenaknya duduk di bawah pohon taman setempat. Sambil ngopi dan merokok sembarangan buang puntung karena tak disediakan ruang untuk merokok.

Kala jam sibuk, knek bus dengan tampilan lusuh dan pakaian kumel, berteriak memanggil penumpang untuk jurusan tertentu. Sementara untuk penumpang pengguna transJakarta nampak lebih tertib meski harus berdesakan dengan disaksikan pencopet siap beraksi kala punya kesempatan.

Di Terminal Kampung Rambutan, terlihat ada pemisahan angkutan bus luar kota, bus dalam kota, transJakarta, sejumlah mobil angkot berbagai jurusan dan bus ukuran kecil yang dikenal sebagai Metromini.

Penumpang tertib menggunakan eskalator. Foto | Dokpri
Penumpang tertib menggunakan eskalator. Foto | Dokpri
Semua belum bisa tertata baik. Mengapa?

Bisa disaksikan setiap hari. Misalnya, untuk bus luar kota. Tak satu pun bus yang sepenuhnya mengandalkan penumpang naik di terminal. Sebagian mengandalkan di terminal banyangan. Tepatnya, di tikungan Pasar Rebo. Bahkan, masih banyak mengetem di pintu luar terminal.

Demikian juga bus angkutan dalam kota. Kalaupun bus penuh keluar dari terminal, itu terjadi saat jam kerja. Sangat jarang pula.

Hal serupa lebih parah lagi dengan angkutan kota. Dan, kalau sudah begitu nampaknya akan terus berlanjut dari tahun ke tahun, maka pelayanan publik, khususnya angkutan massal berupa bus antarkota dan dalam kota, akan dirasakan makin menjengkelkan.

Bisakah kita benahi?

Ya, bisa. Terpenting ada kemauan kuat dan seluruh pihak memberi perhatian dengan langkah yang sama.

Penjualan tiket di agen. Tertib. Foto | Dokpri
Penjualan tiket di agen. Tertib. Foto | Dokpri

Sebelum itu, ada baiknya pengalaman penulis ketika bertandang ke negeri jiran, Malaysia dituangkan di sini. Harapannya, ya bisa dicontoh. Diambil yang baik-baiknya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun