Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Warna-warni Umrah Ramadan 2019

3 Juni 2019   10:00 Diperbarui: 3 Juni 2019   10:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penuh kesabaran memasuki Masjidil Haram. Foto | Dokpri

Sekedar mengingatkan perbedaan antara umrah dan haji terletak pada waktu dan tempat pelaksanaannya. Jika ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah, maka umrah dilaksanakan sewaktu-waktu kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Inti dari proses ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah selepas matahari tergelincir sampai Magrib. Sedangkan tata cara umroh intinya hanya melakukan thawaf dan sai. Keduanya didahului dengan memakai pakaian ihram di miqat (tempat) yang telah ditentukan dan diakhiri dengan tahallul (bercukur).

Kendati seluruh rangkaian ibadah umrah dilaksanakan di Masjidil Haram, tapi tak elok jika jemaah tak berziarah ke Makam Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, di Masjid Nabawi, Madinah.

Selama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi jemaah umrah dapat berdoa sepuasnya. Mencurahkan seluruh permohonan, berdoa hingga menitikan air mata.

Di rumah Allah itu, termasuk di Raudhah, setiap Muslim dapat merasakan betapa dahsyatnya kebesaran Illahi dan kita sebagai hambanya cuma bisa berpasrah diri setelah menyampaikan beragam doa atas persoalan yang dihadapi.

Lampu gantung dan kipas angin belum tertata apik. Foto | Dokpri
Lampu gantung dan kipas angin belum tertata apik. Foto | Dokpri

**

Jemaah umrah Ramadan tahun ini belum bisa menikmati nyamannya duduk di atas karpet tebal Masjidil Haram. Karpet indah dan empuk - bikin orang betah berzikir berlama-lama - belum dapat terpasang ke seluruh lantai masjid sebagaimana mestinya.

Di rooftop masjid ini, misalnya, penulis saksikan permukaan lantainya hanya dicet. Belum dipasangi marmer mengkilat seperti pada sebagian bangunan masjid tersebut.

Pada lantai dua, juga karpet nan indah tak nampak seperti sebelum masjid diperluas. Dinding bangunan masjid belum dihias. Jika kita tawaf, dinding masih terlihat mengelupas polos. Demikian halnya di beberapa lantai. Kala kita tengok ke atas saat beristirahat di siang hari, nampak instalasi listrik belum tertutup plafon rapi.

Plapon masjid belum terpasang. Foto | Dokpri
Plapon masjid belum terpasang. Foto | Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun