Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Jejak Keistimewaan Surat Al-Ikhlas di Masjid Quba, Madinah

29 Mei 2019   02:24 Diperbarui: 29 Mei 2019   11:46 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Quba, Madinah. Foto | Dokpri

Tapi ada ulama berpendapat surat itu yang ke-19 yang diwahyukan kepada Nabi. Ya, surat ini dapat disebut diwahyukan di tahun-tahun pertama kenabian. Ini surah yang diturunkan di Mekkah, bukan Madinah. Al-Ikhlas dapat juga disebut sebagai surat Tawhid lantaran berisi ajaran untuk memurnikan kepercayaan menusia kepada Tuhan.

Jika kita cermati turunnya surat ini, hal itu erat kaitannya dengan masyarakat musyrik Mekkah. Kala itu masyarakat setempat bertanya kepada Nabi Muhammad tentang sifat Tuhan yang dipercayai Nabi.

Sedangkan pada saat itu masyarakat musyrik bangga dengan kepercayaan kepada Tuhan memiliki banyak anak. Dan, anak-anak Tuhan itu adalah para malaikat sebagaimana direkam dalam Alquran al-Shaffat [37]: 149 - 151, sebagai berikut:

Tanyakanlah kepada mereka, apakah untuk Tuhan dikau anak-anak perempuan dan untuk mereka laki-laki.

Atau, apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat sebagai perempuan, dan mereka menyaksikan?

Ketahuilah bahwa mereka itu sesungguhnya bohong dengan mengatakan "Allah mempunyai anak." Dan, sesungguhnya mereka itu benar-benar berdusta.

Jika kita berpegang pada ayat tersebut, jelas Surat Al-Ikhlas merupakan jawaban pertanyaan orang musyrik di Mekkah. Jadi, surat ini tidak diwahyukan di Madinah untuk menjawab pertanyaan orang-orang Kristen maupun Yahudi Madinah. Ini surat Makkiyyah setelah surat al-Nas.

Surat Al-Ikhlas tak dimaksudkan untuk menghantam kepercayaan Kristen dan Yahudi. Surat ini diwahyukan di Mekkah sebelum pengikut Nabi hijrah ke Etiopia.

Meski surat itu diwahyukan kepada Nabi, hubungan orang-orang Islam dan Kristen amat baik. Tak ada konflik. Bahkan, Nabi dan pengikutnya berdoa agar Romawi yang Kristen dimenangkan atas Persia yang Majusi.

Seandainya surat ini ditujukan untuk menghantam orang Kristen, lantas apa yang terjadi. Tentu Nabi tak akan memerinahkan pengikutnya untuk hijah ke Etiopia yang rajanya beragama Kristen.

Belanja kurma di pelataran Masjid Quba, juga murah. Foto | Dokpri
Belanja kurma di pelataran Masjid Quba, juga murah. Foto | Dokpri
**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun