Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Pentingkah Bermaaf-maafan Sebelum Umrah Ramadan?

9 Mei 2019   21:20 Diperbarui: 10 Mei 2019   12:46 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serius dengarkan tausyiah. Foto Dokumentasi pribadi

Bermaaf-maafan dengan para tetangga, sanak keluarga atau famili sebelum menunaikan ibadah umrah adalah suatu kelaziman bagi umat Muslim. Meski ibadah umrahnya itu dilaksanakan pada medio Ramadan, jauh hari sebelum memasuki puasa sudah digelar acara selamatan yang diisi pengajian dan pembacaan selawat Nabi Muhammad SAW di kediaman tuan rumah.

Shohibul bait atau tuan rumah mengundang famili dan para tetangga ke kediaman. Pada Ramadan 2019 ini penulis bersama istri dan putra berniat menunaikan ibadah umrah. Dan, karenanya, pada acara selamatan tersebut kami di hadapan para tamu undangan menyampaikan permintaan maaf. Meminta maaf mungkin ada kesalahan yang tidak disengaja atau disengaja, sekaligus meminta dukungan doa agar pelaksanaan niat ibadah umrah Ramadan dapat ditunaikan dengan baik.

Seorang ustazah tengah memberi tausiyah. Foto Dokumentasi pribadi
Seorang ustazah tengah memberi tausiyah. Foto Dokumentasi pribadi
Gembiranya luar biasa. Sebab, para tamu dan famili yang datang ke kediaman demikian banyak. Sehingga, saat itu, pondok atau rumah kami yang kecil sampai penuh sesak. Tamu pengajian sampai meluber ke teras rumah dan nyaris sampai ke jalan depan rumah.

Kebetulan sekali pada acara selamatan itu bersamaan dengan acara penutupan pengajian majelis taklim ibu-ibu di dekat rumah. Ya, tentu tetangga sangat menyambut mengingat pengajian pada majelis taklim sudah jadi rutinitas bahwa menjelang puasa kegiatannya berhenti total. Jadi, pengajian ditutup dulu selama Ramadhan sehingga ibadah puasa dapat dilaksanakan lebih fokus.

Menggelar acara selamatan menjelang keberangkatan menunaikan ibadah umrah sesungguhnya jarang terdengar. Mengapa? Sebab, umrah adalah ibadah sunah. Meski begitu sangat dianjurkan bagi yang memiliki kemampuan untuk menggelar acara selamatan.

"Saling bermaaf-maafan itu lebih baik. Apa lagi menjelang menjalankan ibadah puasa," kata seorang ustazah.

Menggelar acara selamatan sebelum bertolak ke Tanah Suci, di kalangan masyarakat Betawi memang sudah menjadi tradisi. Apakah itu untuk melaksanakan umrah di luar bulan Ramadhan, umrah saat Ramadan atau menunaikan ibadah haji sekalipun.

Serius dengarkan tausyiah. Foto Dokumentasi pribadi
Serius dengarkan tausyiah. Foto Dokumentasi pribadi
Penulis jadi teringat kala menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam. Acara mengundang tetangga dan para tokoh masyarakat, agama dan anggota keluarga disebut sebagai acara walimatus safar. Banyak warga Betawi -- termasuk pula di daerah lainnya di Indonesia -- melaksanakan walimatus safar. Kegiatan itu sudah mentradisi di lingkungan masyarakat Betawi dan sebagian umat Muslim di Tanah Air.

Walimatus safar dapat dimaknai sebagai "menjamu" atau "pesta" dalam rangka safar "perjalanan" haji. Biasanya calon jamaah haji mengundang sanak saudara, kerabat, dan tetangga untuk hadir dalam acara "pamitan" calon jama'ah untuk menunaikan ibadah haji. Sudah tentu disamping kalimat pamit, mohon maaf, juga diisi dengan ceramah atau taushiyah yang berhubungan dengan ibadah haji.

Uniknya, para tamu selain mendoakan tuan rumah juga minta kepadanya untuk didoakan di Tanah Suci agar kelak di kemudian hari dapat menunaikan ibadah haji juga.

"Sebut-sebut nama gue di sana," kata para tamu.

"Doain ana ya, antum juga gitu," kata seorang ustaz.

**

Ustaz Yoyo ketika memberikan pembekalan manasik. Foto Dokumentasi pribadi
Ustaz Yoyo ketika memberikan pembekalan manasik. Foto Dokumentasi pribadi
Di lingkungan masyarakat Betawi, tempat penyelenggara walimatus safar, biasanya banyak ustaz kesohor di kampung diundang. Tak ketinggalan juga ketua erte dan erwe yang datang sekaligus ditunjuk sebagai pemandu acara jalannya acara walimatussafar.

Pada acara itu, tampil ustadz memberikan wejangan kepada tuan rumah yang akan menunaikan ibadah haji.

Panjang lebar ayat Alquran dan sunnah dibeberkan sang ustadz, khususnya yang berkaitan erat dengan pelaksanaan ritual haji. Mulai agar jemaah menjaga kesehatan, mengenakan masker selama di Tanah Suci agar tak terjangkit berbagai penyakit menular

Para dai juga selalu mengingatkan untuk memperhatikan ayat-ayat yang harus dibaca agar memperoleh haji mabrur. Bagian apa saja yang masuk sunnah dan rukun haji, hendaknya harus dipahami sebagaimana ditegaskan ketika melaksanakan manasik haji.

Saking panjangnya penjelasan sang ustadz, biasanya bagi orang yang hampir tiap malam ikut walimatussafar merasa bosan.

Acara walimatus safar bagi ibadah haji, termasuk yang menjalani ibadah umrah, hingga kini masih kuat berakar di masyarakat. Hal ini merupakan karakter Islam Indonesia. 

Tradisi ini tidak muncul begitu saja, tapi memiliki sejarah panjang. Tradisi tersebut dilahirkan melalui pemikiran yang dalam oleh para kyai dan ulama pendahulu melalui berbagai pertimbangan soiologis.

Serius mendengarkan ustaz Yoyo. Foto Dokumentasi pribadi
Serius mendengarkan ustaz Yoyo. Foto Dokumentasi pribadi
Apa yang dilakukan para ulam terdahulu ini, bukanlah sekadar istinbath al-hukmi tetapi menciptakan lahan ibadah tersendiri yang dapat diisi dan dipenuhi dengan pahala bagi yang menjalankannya. Jadi, begitu pentingnya bermaaf-maafan sebelum bertolak ke Tanah Suci.

Nah, karena tuan rumah berangkat ke Tanah Suci dalam kapasitas menunaikan ibadah umrah pada Ramadan ini, tak sedikit pula para tamu minta didoakan agar bisa menunaikan ibadah haji. Katanya, ketika didoakan di depan Ka'bah, doa kita akan dikabul.

Masih menjelang Ramadhan, penulis pun diberi wawasan tentang kondisi Ramadhan di Mekkah dan Madinah oleh biro perjalanan. Kata Ustaz Yoyo, jangan terlalu mikirkan untuk berbuka puasa atau sahur ketika menjalani puasa. Di sana, makanan melimpah. Banyak orang bersedekah bagi yang mendatangi Masjidil Haram.

Amin. Semoga sukses.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun