**
Pandangan penulis, sebagai warga yang pernah bekerja di Pulau Kalimantan dan sering berkeliling di pulau tersebut, tanpa bermaksud menggurui tim ahli yang kini tengah bekerja, ada beberapa catatan kelebihan bila ibukota negara pindah ke wilayah tersebut.
Plus dan minusnya sudah dapat dilihat dari tim kajian Nawa Cita. Persoalan kabut dan lahan gambut secara teknis bisa diatasi. Tapi ada satu hal yang sejak lama tersembunyi namun sejatinya dapat menjadi daya dukung tangguh bagi Indonesia ke depan bila ibukota pindah di pulau tersebut.
Apa itu?
Yaitu ketersediaan sumber energi murah berupa material uranium yang bila dikelola dengan baik cukup sampai 100 tahun ke depan. Bahkan lebih.
Sudah lama empat gubernur di Kalimantan punya niat membangun pembangkut listrik tenaga nuklir. Â Sayangnya, selalu gagal karena berbagai alasan. Salah satunya adalah faktor keselamatan meski dari sisi teknologi Indonesia sudah menguasai.
Energi murah adalah salah satu kunci kemajuan bangsa meski hal itu tidak selalu berasal dari tenaga nuklir. Ketika Indonesia berencana membangun pembangkit tenaga nuklir, selalu saja ada pihak berteriak dengan berbagai alasan.
Moga-moga rencana mulia ini terealisir. Â Salam NKRI.
Sumber bacaan satu dan dua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H