Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ini Keuntungan Ibu Kota Negara di Kalimantan

8 Mei 2019   21:50 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:19 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis tim Nawa Cinta. Foto | CNBC

Wacana ibukota pindah. Foto | CNBC
Wacana ibukota pindah. Foto | CNBC
**

Seperti diwartakan, Menteri Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengusulkan tiga kategori wilayah untuk pemindahan ibu kota. Yaitu, tetap di Jakarta tetapi dengan kriteria memiliki distrik khusus pemerintahan di pusat kota, memindahkan ibu kota di sekitar Jakarta dengan jarak 50-70 kilometer, atau memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa.

Dari ketiga katagori wilayah yang disampaikan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih opsi usulan ketiga dari kriteria yang disampaikan Kepala Bappenas. Yaitu, memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa.  

Nampaknya Jokowi lebih tertarik ke Pulau Kalimantan. Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah baru-baru ini dikunjunginya. Presiden dalam kunjungannya itu kembali ingin menunjukan keseriusannya. Ia pun berharap masyarakat turut memberi dukungan mengingat kota Jakarta sebagai pusat bisnis dan pemerintahan dewasa ini sudah tidak memadai lagi.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, menyampaikan  bahwa rencana itu pemindahan ibukota itu sangat diperlukan dengan alasan-alasan,  yakni:

  1. Mengurangi beban Jakarta dan Jabotabek
  2. Mendorong pemerataan pembangunan ke wilayah Indonesia bagian timur
  3. Mengubah mindset pembangunan dari Jawa Centris menjadi Indonesia Centris
  4. Memiliki ibu kota negara yang merepresentasikan identitas bangsa, kebinekaan dan penghayatan terhadap Pancasila
  5. Meningkatkan pengelolaan pemerintahan pusat yang efisien dan efektif
  6. Memiliki Ibu kota yang menerapkan konsep smart, green, and beautiful city untuk meningkatkan kemampuan daya saing (competitiveness) secara regional maupun internasional.

Analisis tim Nawa Cinta. Foto | CNBC
Analisis tim Nawa Cinta. Foto | CNBC
Nah, dari penjelasan ini makin jelas bahwa Kalimantan menjadi wilayah paling cocok. Pertanyaannya, apakah di Porvinsi Kalimatan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah atau Kalimantan Utara.

Meski Presiden RI Joko Widodo telah mengunjungi kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Semboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019), tidak berarti wilayah ini secepatnya ditetapkan sebagai bakal calon ibukota pengganti Jakarta.

Demikian juga ketika Jokowi mengunjungi Palangkaraya. Ketika bertandang ke wilayah ini, Jokowi menyebut Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), paling siap untuk dijadikan Ibu Kota baru jika dilihat dari sisi keluasan wilayah.

"Mau minta 300.000 hektar siap di sini, kurang masih tambah lagi juga siap," kata Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Gunung Mas, Rabu (8/5/2019.

Ketika berkunjung ke Bukit Soeharto atau juga populer dengan nama Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kalimantan Timur memiliki luas 61.850 hektar, disebut juga wilayah itu siap untuk dijadikan ibukota negara. Tepatnya, berlokasi di taman hutan rakyat di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun