Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perlukah KPU Datangkan Belut ke TPS?

10 April 2019   08:01 Diperbarui: 10 April 2019   09:01 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syukri bercerita kepada para pengojek bahwa soal pemanfaatan tuyul bukan barang mustahil dapat terjadi. Tuyul tak sekedar kenal nilai nominal besarnya uang, tetapi kertas berharga lain pun mampu dibedakan. Karena itu banyak orang sampai zaman modern ini memperjual-belikan anak tuyul.

Lantas ia mengungkapkan pengalamannya ketika ikut bersama temannya mengunjungi tempat-tempat pesugihan. Mulai di bukit gunung hingga goa dengan hawa lembab berair didatangi untuk mencari tahu, apa mungkin orang menggunakan mahluk goib bisa meraih kekayaan.

"Banyak, bang!"

"Itu kejadian beneran. Tuyul dibeli dengan melalui penunggunya di situ," ia berceloteh penuh semangat.

Menyaksikan Bang Syukri bercerita penuh semangat, para pengojek ikut tambah bersemangat mendengarkannya. Pasalnya, cara penyampaian ceritanya seperti realitas sesungguhnya.

"Kalo kita mau mengusir tuyul gimana dong?" tanya seorang pengojek memutus celoteh Syukri.

"Itu nyang gue mau sampein. Ini penting," jawab Syukri penuh semangat.

Tuyul paling suka bermain dengan belut. Juga ikan lele warna hitam, lanjut Syukri dengan cerita dunia lain itu. Nah, kalau belut-belut atau lele ditempatkan di ember dengan air secukupnya. Beberapa saat, tuyul akan hadir dan tertarik bermain. Ia akan lupa dengan perintah majikannya.

Nah, saat tuyul bermain itulah sesegera mungkin ditangkap.

"Kita kudu' berani. Kalau takut, tuyul mempermainkan kite-kite ini," kata Syukri menambahkan.

Apabila memang tuyul-tuyul dikerahkan untuk mencoblos surat suara, Syukri khawatir, komisi pemilihan umum atau KPU sebagai penyelenggara pemilu itu harus mendatangkan belut atau lele dalam jumlah besar. Bakal kewalahan selain menimbulkan biaya besar untuk membiayai urusan goib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun