Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jalan Tol dan Instrumen Politik

4 Februari 2019   22:31 Diperbarui: 5 Februari 2019   14:10 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. Mahathir dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di kawasan Nusa Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF - WBG/Fikri Yusuf

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) akhirnya memberikan respon terkait kontroversi dari pernyataannya tentang jalan tol yang ditulis di berbagai media. Foto | TribunJateng
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) akhirnya memberikan respon terkait kontroversi dari pernyataannya tentang jalan tol yang ditulis di berbagai media. Foto | TribunJateng
Sesuai dengan tujuan dari pembangunan jalan tol itu sendiri, jalan tol dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan, yang dapat dicapai dengan membina jaringan jalan yang dananya berasal dari pengguna jalan.

Tegasnya, penyelenggaraan jalan tol bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan distribusi barang dan jasa. Muaranya, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Jadi, sungguh wajar, apa bila kita menggunakan logika tersebut, maka Mahathir saja tak mampu mengambil resiko menggratiskan jalan berbayar itu maski kemudian ia disebut telah ingkar janji.

Bisa jadi, anak muda zaman now menyebut, jika ingin memainkan isu tol sebagai instrumen politik pada Pilpres 2019 sungguh tidak tepat. Rakyat bisa melihat mana pemimpin jujur membangun infrastruktur dan pemimpin yang "cari muka" dan lebay.

Daftar Bacaan: satu dan dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun