Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Pulau Kundur Jangan Biarkan "Tidur"

31 Oktober 2018   16:28 Diperbarui: 31 Oktober 2018   20:04 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta, Pulau Kundur yang berdekatan dengan Bata,.Foto | Dokpri

Peta, Pulau Kundur yang berdekatan dengan Bata,.Foto | Dokpri
Peta, Pulau Kundur yang berdekatan dengan Bata,.Foto | Dokpri
Lega. Begitulah perasaan penulis ketika kapal feri yang ditumpangi dari Batam bersandar di Pelabuhan Tanjung Batu. Tidak biasanya, rasa lelah menjauh. Mungkin saat itu tengah gembira karena selama perjalanan sekitar satu setengah jam ditemani isteri tercinta, anak dan cucu.

Perjalanan dari Batam, -  melalui pelabuhan Sekupang  - menuju Tanjung Batu sangat ramai. Kapal feri banyak melintas untuk melayani penumpang menuju Batam. Pengamatan penulis, Batam banyak dikelilingi pulau-pulau kecil, warganya terlayani dengan moda transportasi laut yang lancar.

Awalnya, pikir penulis, kapal feri tersebut hanya melayani warga dari satu atau dua pulau saja. Nyatanya, kapal tersebut bagai transportasi komuter yang melayani penumpang warga Jakarta dengan transjakarta atau busway.  

Objek wisata Pulau Cinta. Foto | Dokpri
Objek wisata Pulau Cinta. Foto | Dokpri
Di sini, kapal feri berlayar mengelilingi Pulau Batam dan singgah di beberapa pelabuhan pulau-pulau sekitarnya. Dapat disimpulkan, kota Batam "hidup" siang malam lantaran didukung warga sekitar pulau yang bekerja di kawasan tersebut.

Belum lagi warga yang bermukim di Batam berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka, baik yang berasal dari pulau-pulau sekitar dan warga yang bermukim di kota itu, saling bahu memajukan Pulau Batam.

Batam kini berada pada garda terdepan bagi wajah Indonesia. Batam telah menjadi etalase Indonesia sebagai pusat industri, budaya, pendidikan, jasa dan bisnis.

Nah, terkait dengan bisnis, Batam memosisikan diri sebagai daerah yang tergolong maju disamping secara geografis berdekatan dengan negara jiran Singapura dan Malaysia.

**

Suasana di dalam kapal. Foto | Dokpri
Suasana di dalam kapal. Foto | Dokpri
Tujuan penulis bertandang ke Tanjung Batu, salah satu kota terbesar di Pulau Kundur,  semata untuk memenuhi rasa ingin tahu seputar tempat wisata di daerah tesebut. Masih ada tujuan lain, bersilaturahim dengan keluarga besan dan mengenal lebih jauh berbagai potensi lainnya. Pandangan penulis, daerah ini boleh jadi sangat potensial sebagai wisata alam (nature). Alamnya masih lestari, keindahannya bagai gadis desa yang masih bau kencur dan belum tersentuh tangan kotor.

Maklum, bagi warga Jakarta seperti saya ini, Pegipegi melihat keindahan laut dan pantai adalah sesuatu yang istimewa. Tempat wisata Indonesia Pulau Kundur, menurut pandangan penulis, dapat dijadikan sebagai tempat wisata libur akhir tahun dan libur tahun baru, Mengapa?

Nah, penulis merasakan ada sesuatu yang istimewa di Pulau Kundur. Keistimewaan itu sudah dapat dirasakan  selama perjalanan menuju Tanjung Batu.  Belum lagi pelayanan para petugas kapal feri, mereka ramah.

Tempat penjualan tiket di Batam.Foto | Dokpri
Tempat penjualan tiket di Batam.Foto | Dokpri
Dari sudut geografis, Pulau Kundur menjadi bagian dari Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) . Di pulau tersebut ada tiga kecamatan: Kecamatan Kundur yang beribukota di Tanjungbatu, Kecamatan Kundur Barat yang beribukota di Sawang dan Kecamatan Kundur Utara beribukota di Tanjungberlian.

Ketiga kecamatan tersebut adalah bagian dari 12 kecamatan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.  Dan pada sebelah barat Pulau Kundur berbatasan langsung dengan Provinsi Riau. Pulau Mendol (Penyalai) Kabupaten Pelalawan adalah wilayah batasnya.

Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Tercatat luas wilayahnya  7.984 km persegi, dengan luas daratan 1.524 km persegi dan luas lautan 6.460 km persegi . Kabupaten ini terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni.

Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. Kabupaten ini berbatasan dengan Kepulauan Meranti di sebelah Barat, Pelalawan dan Indragiri Hilir di Selatan, Selat Malaka di sebelah utara, dan Kota Batam di sebelah Timur.

Pulau Kundur yang menjadi bagian dari kabupaten ini memiliki luas wilayah sekiar 1800 km persegi dengan jumlah desa 99, jumlah penduduk 58.791 jiwa.  

Suasana terminal Tanjung Batu. Foto | Dokpri
Suasana terminal Tanjung Batu. Foto | Dokpri
Tentang historis Pulau Kundur, sebagian masyarakat percaya bahwa pulau tersebut dahulu sangat banyak ditanami buah kundur.  Versi lain menyebut karena bentuk pulau itu bentuknya menyerupai buah kundur. Nelayan di sana meyakini hal itu kala  mengelilingi pulau itu menyerupai buah kundur.Pulau tersebut memang berada di perbatasan dan memiliki sumber daya alam melimpah seperti Timah, batu Geranit dan lainnya. 

Dulu,Kundur  merupakan wilayah dari kekuasaan kesultanan Riau-Lingga. Pulau Kundur memang menjadi pusat perhatian yang diperhitungkan oleh pihak kesultanan maupun penjajah. di dalam buku karangan Raja Ali Haji.  

Berburu durian di Pulau Kundur. Foto | Dokpri
Berburu durian di Pulau Kundur. Foto | Dokpri
**

Ini adalah bagian dari JelajahiIndonesiamu, karena penulis sering melakukan perjalanan ke berbagai daerah tujuan wisata. Saya pun merasa bersyukur karena mantu berasal dari pulau ini, sehingga kala berkeliling Pegipegiyuk dan JelajahiIndonesiamu! mendapat 'kawalan' istimewa sambil sesekali makan durian. Durian dari Pulau Kundur memang tergolong lezat dan terkenal di Singapura, Malaysia dan kalangan turis lokal di Batam.

Buah lainnya yang terkenal di pulau tersebut di antaranya nanas, rambutan dan buah kundur.  Kala berkeliling pulau, dengan mengendari mobil dengan jalan raya sempit, penulis mendapat kesan bahwa pulau ini "diserbu" ketika musim durian tiba.

Mereka bukan sekedar menikmati lezat dan aroma durian setempat, tetapi banyak di antaranya memborong buah tersebut untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Dan ada di antara pendatang memborong untuk dijual kembali di Batam dan Singapura.

Menyaksikan dinamika warga di Pulau Kundur, yang dihuni berbagai etnis, sangat mengesankan. Rumah ibadah milik umat: Islam, Kristen, Khonghucu dan lainnya terawan dengan baik. Data rumah ibadah tercatat:  79 Masjid, 77 Surau, 12 Mushola, 10 Gereja,  4 Vihara dan 10 Cetiya (vihara kecil).

Keramaian di Pelabuhan Tanjung Batu tak henti sepanjang malam. Terlebih ketika ada perhelatan sepakbola Piala Dunia, contohnya, warga bisa menyaksikan melalui layar tancam sambil ngopi.

Ini durian kundur berkualitas.Foto | Dokpri
Ini durian kundur berkualitas.Foto | Dokpri
Bagi warga yang ingin menikmati wisata di Pulau Kundur, ada beberapa lokasi pantai yang bisa dinikmati. Secara umum objek wisata di Tanjung Batu masih belum di kelola secara baik oleh Pemerintah, beberapa wisata langsung di kelola oleh masyarakat tempatan seperti pulau cinta di pantai lubuk, bukit tas di gading, jembatan pelangi di mengkuse. Memang, kawasan wisata di daerah ini belum tertata apik dan dikelola dengan menajemen profesional.

Tapi, penulis yakin, hal itu merupakan tantangan dan dapat diatasi bilamana para pemangku wisata, termasuk Pemerintah Daerah setempat, ambil bagian memajukannya.

Kala penulis berkeliling pulau ini, dijumpai di beberapa titik pantai terlihat pemandangan yang indah.  Air jernih dan pasir putih mengundang penulis untuk berlama-lama berada di lokasi itu.

Jangan merasa khawatir untuk mencapai pulau tersebut menghadapi kendala. Sebab, kini terbuka lebar akses menuju  Kecamatan Kundur, Kundur, Barat maupun Kundur Utara melalui pelabuhan dosmetik yang kini tengah dibenahi.

Ini durian lokal Pulau Kundur yang banyak diburu para wisataan. Foto | Dokpri
Ini durian lokal Pulau Kundur yang banyak diburu para wisataan. Foto | Dokpri
Transportasi ke Pulau Kundur untuk saat ini tersedia seperti pompong,  speedboat berukuran besar, sedang dan kecil. Kapal-kapal itu semua menyinggahi pulau Kundur setiap harinya dengan jadwal reguler, ada yang berangkat setiap satu jam, ada juga yang berangkat dua jam sekali atau berangkat ketika boat penuh terisi penumpang.

Destinasi wisata di Pulau Kundur sungguh menarik. Terutama pantainya banyak belum diketahui publik. Meski tempat penginapan berupa hotel mewah belum hadir, jangan pandang sebelah mata keindahan alamnya. Di sini hutannya masih terpelihara, pohon durian terawat baik. Memang, sektor pertanian tengah dikembangkan.

Karena itu, sangat penting para pemangku kepentingan di kawasan ini menyatukan sikap dan langkah untuk membangun dan mengembangkan sektor pariwisata sebagai ujung tombak membangun perekonomian warga setempat.

Jangan biarkan potensi Pulau Kundur 'tidur'.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun