Perjalanan dari Batam, -  melalui pelabuhan Sekupang  - menuju Tanjung Batu sangat ramai. Kapal feri banyak melintas untuk melayani penumpang menuju Batam. Pengamatan penulis, Batam banyak dikelilingi pulau-pulau kecil, warganya terlayani dengan moda transportasi laut yang lancar.
Awalnya, pikir penulis, kapal feri tersebut hanya melayani warga dari satu atau dua pulau saja. Nyatanya, kapal tersebut bagai transportasi komuter yang melayani penumpang warga Jakarta dengan transjakarta atau busway. Â
Belum lagi warga yang bermukim di Batam berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka, baik yang berasal dari pulau-pulau sekitar dan warga yang bermukim di kota itu, saling bahu memajukan Pulau Batam.
Batam kini berada pada garda terdepan bagi wajah Indonesia. Batam telah menjadi etalase Indonesia sebagai pusat industri, budaya, pendidikan, jasa dan bisnis.
Nah, terkait dengan bisnis, Batam memosisikan diri sebagai daerah yang tergolong maju disamping secara geografis berdekatan dengan negara jiran Singapura dan Malaysia.
**
Maklum, bagi warga Jakarta seperti saya ini, Pegipegi melihat keindahan laut dan pantai adalah sesuatu yang istimewa. Tempat wisata Indonesia Pulau Kundur, menurut pandangan penulis, dapat dijadikan sebagai tempat wisata libur akhir tahun dan libur tahun baru, Mengapa?
Nah, penulis merasakan ada sesuatu yang istimewa di Pulau Kundur. Keistimewaan itu sudah dapat dirasakan  selama perjalanan menuju Tanjung Batu.  Belum lagi pelayanan para petugas kapal feri, mereka ramah.
Ketiga kecamatan tersebut adalah bagian dari 12 kecamatan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Â Dan pada sebelah barat Pulau Kundur berbatasan langsung dengan Provinsi Riau. Pulau Mendol (Penyalai) Kabupaten Pelalawan adalah wilayah batasnya.
Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Tercatat luas wilayahnya  7.984 km persegi, dengan luas daratan 1.524 km persegi dan luas lautan 6.460 km persegi . Kabupaten ini terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni.
Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. Kabupaten ini berbatasan dengan Kepulauan Meranti di sebelah Barat, Pelalawan dan Indragiri Hilir di Selatan, Selat Malaka di sebelah utara, dan Kota Batam di sebelah Timur.
Pulau Kundur yang menjadi bagian dari kabupaten ini memiliki luas wilayah sekiar 1800 km persegi dengan jumlah desa 99, jumlah penduduk 58.791 jiwa. Â
Dulu,Kundur  merupakan wilayah dari kekuasaan kesultanan Riau-Lingga. Pulau Kundur memang menjadi pusat perhatian yang diperhitungkan oleh pihak kesultanan maupun penjajah. di dalam buku karangan Raja Ali Haji. Â
Ini adalah bagian dari JelajahiIndonesiamu, karena penulis sering melakukan perjalanan ke berbagai daerah tujuan wisata. Saya pun merasa bersyukur karena mantu berasal dari pulau ini, sehingga kala berkeliling Pegipegiyuk dan JelajahiIndonesiamu! mendapat 'kawalan' istimewa sambil sesekali makan durian. Durian dari Pulau Kundur memang tergolong lezat dan terkenal di Singapura, Malaysia dan kalangan turis lokal di Batam.
Buah lainnya yang terkenal di pulau tersebut di antaranya nanas, rambutan dan buah kundur. Â Kala berkeliling pulau, dengan mengendari mobil dengan jalan raya sempit, penulis mendapat kesan bahwa pulau ini "diserbu" ketika musim durian tiba.
Mereka bukan sekedar menikmati lezat dan aroma durian setempat, tetapi banyak di antaranya memborong buah tersebut untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Dan ada di antara pendatang memborong untuk dijual kembali di Batam dan Singapura.
Menyaksikan dinamika warga di Pulau Kundur, yang dihuni berbagai etnis, sangat mengesankan. Rumah ibadah milik umat: Islam, Kristen, Khonghucu dan lainnya terawan dengan baik. Data rumah ibadah tercatat: Â 79 Masjid, 77 Surau, 12 Mushola, 10 Gereja, Â 4 Vihara dan 10 Cetiya (vihara kecil).
Keramaian di Pelabuhan Tanjung Batu tak henti sepanjang malam. Terlebih ketika ada perhelatan sepakbola Piala Dunia, contohnya, warga bisa menyaksikan melalui layar tancam sambil ngopi.
Tapi, penulis yakin, hal itu merupakan tantangan dan dapat diatasi bilamana para pemangku wisata, termasuk Pemerintah Daerah setempat, ambil bagian memajukannya.
Kala penulis berkeliling pulau ini, dijumpai di beberapa titik pantai terlihat pemandangan yang indah. Â Air jernih dan pasir putih mengundang penulis untuk berlama-lama berada di lokasi itu.
Jangan merasa khawatir untuk mencapai pulau tersebut menghadapi kendala. Sebab, kini terbuka lebar akses menuju  Kecamatan Kundur, Kundur, Barat maupun Kundur Utara melalui pelabuhan dosmetik yang kini tengah dibenahi.
Destinasi wisata di Pulau Kundur sungguh menarik. Terutama pantainya banyak belum diketahui publik. Meski tempat penginapan berupa hotel mewah belum hadir, jangan pandang sebelah mata keindahan alamnya. Di sini hutannya masih terpelihara, pohon durian terawat baik. Memang, sektor pertanian tengah dikembangkan.
Karena itu, sangat penting para pemangku kepentingan di kawasan ini menyatukan sikap dan langkah untuk membangun dan mengembangkan sektor pariwisata sebagai ujung tombak membangun perekonomian warga setempat.
Jangan biarkan potensi Pulau Kundur 'tidur'. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H