Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gempa Datang, Bantuan Datang, dan Jauhi Protes Tuhan

3 Oktober 2018   12:47 Diperbarui: 3 Oktober 2018   13:05 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan pun putus. Foto | Dina

Kala Aceh diterjang Tsunami, provinsi itu porak-poranda. Setelah itu, warga di sana dapat menata diri lebih baik. Termasuk pihak-pihak yang bertikai pun dapat berdamai.

Lalu, hikmah apa yang dapat dipetik dari peristiwa gempa bumi seperti di Lombok, Palu dan Donggala. Jawabnya, itu semua rahasia Allah.

Jembatan pun putus. Foto | Dina
Jembatan pun putus. Foto | Dina
**

Kini rekanku, Bandu sedikit cerah wajahnya. Ia merasa bersyukur karena rekan-rekannya memberikan bantuan. Baik untuk dirinya sendiri selama tinggal di Jakarta maupun mengirim bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan ke Palu.

Teman-temannya dari lingkungan alumni Fakultas Hukum Angkatan 20 (FH'20) Trisakti sudah mengirim bantuan tahap pertama. Tahap kedua segera menyusul. Tak disebutkan nilai bantuan itu. Tapi, koordinatornya, Ibu Dina  Chosi minta tak disebut karena takut disebut riya.

Bantuan segera dikirim dari Makassar. Pihak kepolisian di Makassar sudah menyanggupi untuk memberi pengawalan saat perjananan dari Makassar sampai di Palu, termasuk saat pendistribusian ke lokasi.

"Alhamdulillah, sekarang sedang bergerak," ucap Dina dengan suara haru.

Terpenting, harapnya lagi, pada shalat Jumat mendatang jemaah di berbagai masjid dapat melakukan shalat ghaib bagi korban musibah di Palu dan Donggala.

"Semua masjid menggelar shalat ghaib," katanya penuh harap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun