Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gelar Keagamaan Bukan Mainan Politik

21 September 2018   07:53 Diperbarui: 21 September 2018   15:56 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sulthon (memegang mikrofon), salah seorang penggemar motor besar (Moge) di Bandung, tengah berceramah menyambut 10 Muharam 1440 H. Ia menolak dipanggil ustaz meski memiliki kemampuan berceramah agama. Foto | Dokpri.

Dulu, ponpes dipandang sebelah mata. Apalagi 90 persen ponpes berstatus swasta. Hidupnya tergantung ulama atau kiai yang mengasuh pondoknya. Di tahun politik, penpos banyak didatangi politisi untuk meminta restu. Tapi itu tidak menjamin para santri yang menuntut ilmu dapat menikmati 'kue' untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.

Lantas, apakah sampai hati ulama yang kita hormati gelarnya dapat diobral seperti pedagang kaki lima. Jangan nodai ulama karena gelar keagamaan bukanlah mainan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun