(3) “Fattaquullaha fien nisaa-i fainnakum akhodztumuhunna biamaanillah” (Jaga dan bertakwalah kepada Allah dalam hal perempuan, sesungguhnya engkau mengambilnya dengan amanah Allah). Begitu mulia Nabi mengamanatkan persoalan istri. Menjaga badan dan hatinya karena Allah. Sikap suami kepada istri menjadi indikator kemuliaan dan kehinaan dirinya sebagaimana Sabda Nabi “Tidaklah memuliakan istrinya selain orang mulia, tidaklah menghinakannya selain dia orang yang hina”.
(4) “Wa qad taraktu fiikum maa lan tadhilluu ba’dahu in i’tashomtum bihi kitaaballahi” (Dan sesungguhnya aku tinggalkan kepadamu yang jika berpegang padanya tak akan sesat selama-lamanya, Kitabullah). Alquran adalah warisan Allah ‘tsuma awrotsnal kitaab’ yang menjadi buku keselamatan hidup di dunia dan akherat.
Sekeras dan segila apapun zaman yang ada, jika Alqur’an tetap dibaca dan dijadikan pedoman, maka Allah pasti akan melindungi dan menyelamatkannya. Namun sebaliknya, melepaskan atau menjauhi Alquran maka sudah dapat dipastikan Allah akan melepaskan pula dirinya dan ia pun akan menjadi sasaran penyesatan dari orang-orang rusak yang ada di zaman itu.
Begitulah inti khutbah Nabi Muhammad SAW. Pesan wukuf dari Arafah ini bukan hanya terdengar oleh mereka yang berhaji, tetapi gaungnya terdengar jauh ke ruang yang lebih luas. Dulu, kini, dan yang akan datang.
Sumber:
Republika.co.id (Senin 14 Oktober 2013) "Empat Amanat Rasulullah SAW di Padang Arafah"
Antaranews.com (01/11/2010) "Pesan Universal Wukuf"
Bimbingan Islam Untuk Hidup Muslim
Ensiklopedi Haji & Umrah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H