Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Koalisi Bubar Sebelum "Nikah"

9 Agustus 2018   15:08 Diperbarui: 9 Agustus 2018   16:38 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan. Foto | Vica co.id

"Ah, sudahlah," kata Pailul menanggapi cerita rekannya itu.

Pailul kemudian melanjutkan celotehnya. Intinya, dalam pernikahan -- termasuk berkoalisi -- siapa pun yang menjadi pelakunya harus memahami petuah orang tua. Yaitu, patuhi pedoman bibit, bebet, bobot sebagai kriteria dalam memilih jodoh.  

Kalau bibitnya dari pasangan tak baik, jangan dijadikan anggota keluarga. Jika bebetnya orang miskin, melarat, dan tak punya kesiapan untuk berumah tangga, jangan dipaksakan dijadikan anggota keluarga. Dapat dipastikan ia tak sanggup bayar mahar untuk berkoalisi. Apa lagi bila bobotnya, punya kepribadian jelek, koruptor, perlu dijauhi.

Hehehehe. Jadi, kata Bahqi, kami disuruh berfikir bahwa koalisi dapat bubar karena bibit, bebet dan bobot tidak memenuhi unsur kepatutan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun