Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inspirasi Jalak dan Energi Mbok Jamu Sebagai Spirit Hidup Harmoni

19 Juli 2018   07:05 Diperbarui: 19 Juli 2018   16:17 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si mbok jamu melayani pelanggan di tepi jalan. Foto | Dokpri

**

Mbok jamu tak hanya jual jamunya saja juga menjual opak. Foto | Dokpri
Mbok jamu tak hanya jual jamunya saja juga menjual opak. Foto | Dokpri
Hadirnya burung jalak di kediamanku telah memberi inspirasi akan arti hidup yang selalu harus disyukuri. Selain itu, jalak tersebut juga memberi arti tersendiri bahwa keceriaan dan kegembiraan di kediaman hadir tanpa harus dibuat-buat. Kehidupan harmoni pun datang seketika seperti yang diperlihatkan jalak ketika berceloteh yang disambut kokok ayam jantan.

Namun perlu ada kesadaran bahwa keceriaan pun terasa hambar bila tidak disertai dengan upaya menjaga kesehatan. Si mbok tukang jamu telah memberi energi, penyemangat dan inspirasi bahwa kehidupan harmonis memang tidak bisa hadir dengan begitu saja tanpa dukungan warga sekitar. Suara burung jalak dan kokok ayam setiap hari hadir di kediamanku karena disitu ada energi positif.

Ya, si mbok tukang jamu tadi telah memberi contoh bahwa hidup harus sehat. Ia bergerak dari satu titik ke titik lain untuk menawarkan sebuah janji hidup harus sehat. Menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah. Sehat jasmani dan rohani harus didedikasikan untuk kesalehan sosial dan bermanfaat bagi orang sekitar.

Ketika seseorang telah bersungguh-sungguh berupaya dan berdoa namun belum membuahkan hasil, janganlah berputus asa. Boleh jadi Tuhan punya skenario sendiri terhadap diri kita. Namun harus diyakini, dalam hidup ini, kemampuan manusia sudah ditentukan sesuai dengan garisnya. Di mata Tuhan, nilai ibadah seseorang itu dinilai pada EnergiBaik dan positif yang dipancarkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tuhan pun tidak melihat siapa dia, dari mana asalnya. Atau kedudukannya. Yang membedakan menusia adalah amal ibadahya. Apakah kualitas ibadahnya bagus atau tidak. Terpulang kepada diri kita. Dan dalam kontek spirit hidup harmoni, sungguh tepat, Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Surat Yasin, ayat 40)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun