Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembelajaran dari Tukang Duplikat Kunci

3 Mei 2018   16:16 Diperbarui: 3 Mei 2018   16:44 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar,  segala usaha pasti keuntungannya akan dipetik sendiri. Jika usaha itu dilakukan dengan cara buruk, maka akan berbuah keburukan. Bila usahanya ditempuh dengan cara halal dan baik, akan diberikan kebaikan pula.

Tertawa lepas usai bekerja, pelanggan pun senang. Foto | Dokpri
Tertawa lepas usai bekerja, pelanggan pun senang. Foto | Dokpri
Hal itu juga tidak lepas dari kesabaran Engkoh dalam berusaha. Sangat tepat sekali jika orang bijak mengatakan, sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri. 

Boleh jadi pula si Engkoh itu disukai banyak orang lantaran ia memiliki kesabaran dalam melayani pelanggan. Sebab, sabar dapat mengantarkan seseorang kepada keberuntungan. Si Engkoh ini, meski sudah tua, dapat bertahan dan sehat karena ia bekerja sesuai jalur-Nya. Ia tidak banyak tingkah dan akhirnya menggapai kebahagiaan yang diinginkan.

Dari cerita kunci yang tertinggal di dalam mobil itu, penulis dapat memetik pelajaran dari ujian tadi. Sabar dalam menghadapi ujian hidup ternyata sudah diperlihatkan si Engkoh Tukang Kunci (duplikat) itu. Tukang kunci ini bukan sekedar memahami bagaimana membuat kunci duplikat, tetapi diam-diam telah memperlihatkan kunci keberhasilan bagi setiap insan yang memang menghendaki ada perubahan dalam dirinya. Termasuk diri penulis sendiri.

Ia memaknai berubah tidak sekedar dalam artian fisik, tetapi meluruskan mata hati kepada sang pencipta dan menebar silaturahim bagi sesama. Meski kecil, mungkin hal itu juga dapat dijadikan kunci keberhasilan dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun