Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mati dengan Sendirinya

24 Maret 2018   11:17 Diperbarui: 24 Maret 2018   13:22 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tikus sembunyi di lobang. Foto | seruni.id

Kata si Panglima Perang, sudilah kiranya tuan Raja Singa duduk bersama di kursi, dengan meja bundar. Tuan bisa senang mendengar berbagai hal, sehingga bisa memuluskan tuan menjadi raja sejati. Itu mudah diatur.

Mendengar kata-kata manis si Panglima Perang, si Raja Singa luluh hatinya. Ia pun bersedia duduk meriung bersama 10 ekor tikus. Di forum itu, si Raja Singa memperlihtkan kewibawaannya sebagai orang intelek, berani dan bijakana.

Panglima Perang membuka pembicaraan. Katanya, sudilah tuan yang terhormat untuk tidak bicara sesaat ketika saya sedang menyampaikan dukungan. Juga tidak memotong pembicaraan ketika sedang berlangsung.

Si Raja Singa menyatakan setuju. Sebab, pikirnya, mendengarkan suara rakyat itu sama dengan mendengarkan suara tuhan.

"Hormati orang bicara," kata si Raja Singa.

Bicaralah si Panglima Perang. Ia pun mengeraskan suaranya agar para tikus yang bersembunyi di berbagai tempat mendengar. Biar transparan seperti orang modern tengah menunaikan asas demokrasi. Jangan sampai nanti hasil bicaranya diplintir. Maklum tengah berlangsung Pilkada.

"Dalam waktu tiga bulan saya bisa membunuh Raja Singa. Tidak perlu takut, karena saya tahu persis siapa dia," ujar Panglima Perang.

Raja Singa mendengar ucapan bernada mengancam memberi rekasi. Badannya terlihat membesar dan menimbulkan rasa takut rekan-rekan dan seluruh tikus di sekitar forum itu.

"Sabar tuan. Tadi kan tuan sudah janji, tidak memotong bicara saya?" pinta Panglima Perang.

Setelah itu, Panglima Perang mengakhiri celotehnya dengan ditutup pernyataan akan mendukung si Raja Singa menjadi raja sejati. Raja Singa gembira dan tidak satu ekor pun tikus diganggunya. Apa lagi usai pertemuan, para tikus yang dipersembunyian keluar dan memberi tepuk tangan dengan yel yel yel hidup raja.... hidup raja.....singa.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun