Tentu, hanya Pak Jokowi yang bisa menjawabnya.
Latihan olahraga tinju, panahan dan bersepeda yang dilakoni Pak Jokowi akan berpengaruh pada penguatan fisik dirinya. Pikiran jernih, karena didukung badan yang sehat. Boleh jadi berbagai keputusan yang diambil lebih banyak berpihak kepada penguatan kepentingan rakyat. Itu dilakukan setelah ia blusukan dan mendengar aspirasi rakyat pada lapisan bawah.
Karenanya, ia tidak menandatangani UU MD3, produk legislatif yang banyak mengundang kontroversial itu. Penolakan ini, dari sisi pencitraan, berpotensi menguatkan posisi Pak Jokowi pada Pilpres mendatang. Apa lagi para kandidat yang digadang-gadang parpol sekarang ini lebih banyak mengeluarkan pernyataan kepentingan partainya, bukan pada program kerja nyata menyejahterakan rakyat.
Parpol-parpol kini seperti tengah sibuk mencari dukungan untuk membuat poros. Lari kesana kemari mencari teman sehaluan, seolah tengah mengajak rekan untuk bermain di lapangan sepakbola. Kostum yang dikenakan mudah berubah, bagai bunglon tengah nangkring di pohon.
Pilpres masih jauh. Sudahkah kandidat lain berlatih di pentas ring. Jika Jokowi saja berani, haruskah yang lain 'malu-malu'?
Sumber bacaan: 1, 2 dan 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H