Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manisan Erbis, Renyah dan Enak

25 Februari 2018   07:31 Diperbarui: 25 Februari 2018   08:42 5337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari berbagai laman disebut bahwa bunga erbis adalah bunga tunggal. Artinya, dalam satu tangkai hanya ada satu bunga. Bunganya besar berwana ungu. Terdiri dari banyak helai yang membentuk mangkuk. Bunga erbis adalah bunga berkelamin dua (Hermafrodit). Di dalam "mangkuk" itu ada putik dan benang sari.

Penyerbukan bisa terjadi dengan sendirinya, bisa juga dengan bantuan serangga. Namun, biasanya pohon erbis yang ditanam di rumah, penyerbukannya dibantu oleh tangan manusia. Biasanya dengan bantuan lidi atau benda lainnya, manusia menyentuhkan putik ke benang sari.

Dulu, kebanyakan warga di berbagai tempat, pohon erbis dimanfaatkan sebagai peneduh dan hiasan rumah. Orang biasanya membuat pergola di atas teras, tempat batang erbis merambat. Teras rumah jadi tertutup oleh hijaunya daun-daun erbis dengan bunga-bunga erbis berwarna ungu.

Jika dipandang, buah-buah erbis yang bergelantungan membuat rumah terlihat lebih cantik.  Itu di zaman "old", tapi di zaman "now" pohon erbis terasa sulit dijumpai. Animo warga menanam pohon erbis sudah berkurang. Padahal buahnya enak dikonsumsi.

Buah ini mengandung kalori, serat, vitamin C, vitamin A, zat besi, tembaga, fosfor, dan juga magnesium. Selain itu, juga mengandung kalium, beta karoten, sterol, alkaloid, triterpen. Jelas saja semua kandungan itu memiliki manfaat untuk tubuh. 

Saya bukan ahli tanaman dan obat-obatan, tetapi di berbagai literatur tercatat manfaat mengonsumsi erbis seperti:  menenangkan syaraf, anti-kejang, mencegah kanker, menyehatkan pencernaan, anti-oksidan, obat penderita asma, mengatasi batuk kronis, menyehatkan mata, menjaga kesehatan jantung,  membantu program diet.

Termasuk pula berkhasiat menurunkan kolesterol dalam tubuh, mengontrol gula darah, mencegah penyakit jantung, anti-inflamasi, meredakan nyeri pada penderita osteoarthiritis lutut.

Wah, banyak sekali manfaatnya buah yang sering dikirim dari Mince itu. Nah, karena manfaatnya itu demikian besar, isterku memanfaatkan erbis mengkal sebagai makanan manisan. Jelasnya, manisan buah erbis rasanya renyah dan enak.

Buah erbis dikupas dan dipisahkan bijinya. Foto | Dokpri
Buah erbis dikupas dan dipisahkan bijinya. Foto | Dokpri
Irisan erbis yang sudah diberi gula diaduk rata. Foto | Dokpri
Irisan erbis yang sudah diberi gula diaduk rata. Foto | Dokpri
Begini cara mengolah buah erbis mengkal sebagai manisan, yang jika disuguhkan kepada siapa pun disukai dan dapat dinikmati boleh: siang, malam dan pagi hari.

Langkah awal, bersihkan erbis mengkal. Kupas, lalu dibersihkan (cuci). Pisahkan antara buah erbis dan biji. Biji yang sudah dipisahkan itu lalu direbus yang bermanfaat sebagai pengganti citrun zuur.

Citrun zuur adalah bahan kimia untuk memberi rasa asam pada makanan. Jadi, kita tak menggunakan citrun zuur pada makan yang diolah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun