Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Negeri 1001 Malam, Nikah Siri dan "Mutah" Beda Tipis

27 September 2017   21:24 Diperbarui: 27 September 2017   23:05 3716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nikah kontrak di Irak dibandrol, dengan harga berfariasi. Foto | VOA-Islam.

Rekan saya itu, sebut saja Raja lantaran tak mau disebut jati dirinya, punya pengalaman tatkala menjalani tugas jurnalistik di Irak. Ia mengaku tak kuasa untuk menuliskan pengalamannya soal ini dengan berbagai pertimbangan. Kemungkinan besar, dugaanku, agar kehidupan rumah tangganya tak terganggu.

Bisa jadi, jika bagi suami yang punya isteri cemburuan, soal yang sensitif itu harus dapat dikendalikan. Paling tidak disimpan dengan aman. Singkat kata, demi untuk tidak mengganggu kepentingan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Itulah kemungkinan besar Raja tidak menuangkan pengalamannya dalam bentuk artikel ketika bertugas.

Sebab ia menyadari betapa sulitnya artikel itu disembunyikan, toh akhirnya karya itu harus dipublikasikan kepada publik. Itu berarti pula, sang isteri - di rumah atau di kantornya - akan membaca tulisan sang suami.

Baginya, apakah soal nikah mutah atau siri - ujungnya cuma beda tipis. "Itu 'beti', beda-beda tipis, yang jika dilakoni bakal menuai keburukan dalam kehidupan ke depannya," ia menjelaskan.

***

Seperti juga kebanyakan lelaki, ketika didekati seorang wanita cantik tentu hatinya merasa berbunga-bunga. Dirinya merasa paling gagah. Kebetulan sekali rekan saya itu memang dasarnya sudah ganteng. Sungguh, luar biasa sesampainya di tempat konperensi internasional di Bangdad ia selalu "dipepet" wanita cantik.

Pada awal pertemuan, banyak bahasa bunga dalam Bahasa Inggeris terlontar dari sang wanita cantik yang kebetulan juga berprofesi sebagai jurnalis di kota bersangkutan. Muatan pembicaraannya pun bermuara pada tawaran bercinta hingga ajakan berumah tangga.

"Ini gila, belum lama berjumpa sudah ditawari nikah," katanya, mengawali cerita dengan nada serius.

Beruntung si Raja, rekan saya ini, sebelum bertolak ke negeri seribu satu malam itu sudah mendapat "masukan" dari beberapa orang yang pernah tinggal di Bangdad.

"Hati-hati dengan wanita cantik yang bisa menjerat anda dalam waktu singkat," katanya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun