"Kaya memedik, setan ada di mana-mana," katanya dengan nada tinggi.
"Gue ingetin ame lu pade. Peri laku itu bisa dilihat saat jemaah di Tanah Suci dibujukin dengan kata-kata manis," kata Eyang.
Zakaria: "Gimane yang nipu-nipu ntu?"
Yang penting diwaspadai penipuan di Mekkah, yang berkaitan dengan ibadah haji adalah soal bayar dam. Setiap orang pergi haji kan harus bayar dam, karena melanggar aturan seperti memotong kuku ketika mengenakan ihram dan sebagainya.
Karena orang nggak tahu cara bayar dam, di situlah Abu Jahal nongol. Ia muncul memanfaatkan peluang. Abu Jahal sekarang nggak pake jubah, tampilannya sama dengan kebanyakan jemaah haji dari Tanah Air. Kadang pake atribut petugas. Oknum.
"Saran gue, bayar dam ke bank Araji. Mobil kelilingnya banyak. Nggak perlu ke Kakiyah," ia menegaskan.
Menambahkan penjelasannya, Eyang menyebut, kalau semua orang pergi ke pemotongan hewan di Kakiyah pasti satu hari suntuk antriannya panjang. Kadang jemaah di bawah ke sana. Kambing yang dipotong sekaligus disebutkan nama pemiliknya. Kalau semua orang motong kambing, bakal repot orang Mekkah ngurusi daging hewan melulu.
"Die pura-pura motongin kambing, tapi kambing milik kite nggak pernah nongol. Ati-ati penipu bayar dam, katanya mengingatkan.
"Jemaah haji jumlahnya kan jutaan. Lu itung, berapa juta kambing dipotong hari ntu," kata Eyang semangat.
"Copet juga masih banyak. Jangan lukira di depan Ka'bah nggak ada copet. Dompet eyang nih, kalo nggak diumpetin diembat oleh orang kite juga di sono," ceritanya sambil mengingat peristiwa naas yang menimpa dirinya ketika menunaikan ibadah haji.
Ia juga berharap Zakaria tidak terpedaya dengan para 'joki' mencium Hajar Aswad. "Joki bukan 3 in 1 di jalan Thamrin aja, di sono juga ade," katanya.