Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jangan Lupakan Pangeran Jayakarta

17 Juni 2017   09:55 Diperbarui: 17 Juni 2017   10:10 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana ziarah setelah usai shalat Jumat (Dokpri)

Anggota keluarga keturunan pangeran bercerita bahwa tatkala berlangsung pertempuran sengit di Batavia, pangeran meletakan jubahnya di tepi sumur di kawasan Jakarta Utara. Belanda menduga sang pangeran telah tewas. Tapi setelah dicari, di sumur bersangkutan tak juga ditemukan mayatnya.

Pangeran Jayakarta yang berhasil lolos tersebut kemudian mencari tempat baru, yaitu kawasan Jatinegara Kaum yang masih berupa hutan di tempi kali. Di situlah ia membangun mushola pada tahun 1620. Pada 1640, Pangeran Jayakarta - yang juga disebut Pangeran Achmad Djaketra - dimakamkan dekat rumah ibadah tersebut.

Ratusan tahun warga setempat menyembunyikan makan pangeran. Mereka konsisten dan barulah pada masa Ali Sadikin menjadi gubernur, makam dan masjid di kawasan itu mendapat perhatian.

Suasana ziarah setelah usai shalat Jumat (Dokpri)
Suasana ziarah setelah usai shalat Jumat (Dokpri)
Makam Pangeran Sanghiyang, kerabat dekat Pangeran yang juga tak jauh dari kompleks masjid (Dokpri)
Makam Pangeran Sanghiyang, kerabat dekat Pangeran yang juga tak jauh dari kompleks masjid (Dokpri)
***

Kini ulang tahun Jakarta ke-490  tinggal hitungan hari, jatuh pada 22 Juni 2017 mendatang. Pemprov DKI Jakarta dengan gubernur baru, Djarot Saiful Hidayat, melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata belum lama ini. Ziarah tersebut dimaksudkan untuk mendoakan agar para pahlawan dilapangkan di alam kuburnya dan jasanya, sumbangsihnya selama masih hidup dapat diterima Allah.

Bagi yang masih hidup, tentu diharapkan dapat memetik keteladanannya, terlebih bagi pahlawan yang telah menorehkan tinta emas bagi kemajuan ibukota Jakarta. Sungguh banyak para pahlawan di negeri ini yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan bahkan nyawa sekalipun bagi kemajuan ibukota ini.

Di TMP Kalibata, Djarot kepada pers mengatakan  para Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI agar meneladani integritas para pahlawan dalam melayani masyarakat. Apabila seluruh PNS DKI mampu meneladani integritas para pahlawan pendiri Kota Jakarta, maka pembangunan dapat berjalan dengan lebih baik.

"Apabila integritas para pahlawan itu bisa dicontoh oleh semua PNS, maka pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan warga Jakarta bisa terus dilakukan," ujar Djarot.

Lantas, mengapa Djarot pada ulang tahun Jakarta kini belum berziarah ke Makan Pangeran Jayakarta? Entah lah.

Makam Sanghiyang setelah diperbaiki (Dokpri)
Makam Sanghiyang setelah diperbaiki (Dokpri)
Suasana ziarah di Makam Pangeran Jayakarta (Dokpri)
Suasana ziarah di Makam Pangeran Jayakarta (Dokpri)
Penting diketahui pula bahwa Makam Pangeran Jayakarta  di Jatinegara Kaum, lokasinya tidak jauh dari Terminal Bus Rawamangun dan Terminal Pulo Gadung. Pada awal 1980-an, makam berada di bawah sebuah pohon besar. Tetapi kini dilengkapi pendopo besar. Di situ ada beberapa anggota keluarga dan kini telah menjadi bagian dari komplek Masjid Jami' Assalafiyah.

Dalam berbagai literatur,  ketokohan Pangeran Jayakarta ini banyak versinya. Asal-usul Pangeran. Dalam situs internet Pemerintah Jakarta Timur disebutkan, Pangeran Jayakarta adalah nama lain dari Pangeran Akhmad Jakerta, putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun