Anggota keluarga keturunan pangeran bercerita bahwa tatkala berlangsung pertempuran sengit di Batavia, pangeran meletakan jubahnya di tepi sumur di kawasan Jakarta Utara. Belanda menduga sang pangeran telah tewas. Tapi setelah dicari, di sumur bersangkutan tak juga ditemukan mayatnya.
Pangeran Jayakarta yang berhasil lolos tersebut kemudian mencari tempat baru, yaitu kawasan Jatinegara Kaum yang masih berupa hutan di tempi kali. Di situlah ia membangun mushola pada tahun 1620. Pada 1640, Pangeran Jayakarta - yang juga disebut Pangeran Achmad Djaketra - dimakamkan dekat rumah ibadah tersebut.
Ratusan tahun warga setempat menyembunyikan makan pangeran. Mereka konsisten dan barulah pada masa Ali Sadikin menjadi gubernur, makam dan masjid di kawasan itu mendapat perhatian.
Kini ulang tahun Jakarta ke-490 Â tinggal hitungan hari, jatuh pada 22 Juni 2017 mendatang. Pemprov DKI Jakarta dengan gubernur baru, Djarot Saiful Hidayat, melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata belum lama ini. Ziarah tersebut dimaksudkan untuk mendoakan agar para pahlawan dilapangkan di alam kuburnya dan jasanya, sumbangsihnya selama masih hidup dapat diterima Allah.
Bagi yang masih hidup, tentu diharapkan dapat memetik keteladanannya, terlebih bagi pahlawan yang telah menorehkan tinta emas bagi kemajuan ibukota Jakarta. Sungguh banyak para pahlawan di negeri ini yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan bahkan nyawa sekalipun bagi kemajuan ibukota ini.
Di TMP Kalibata, Djarot kepada pers mengatakan  para Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI agar meneladani integritas para pahlawan dalam melayani masyarakat. Apabila seluruh PNS DKI mampu meneladani integritas para pahlawan pendiri Kota Jakarta, maka pembangunan dapat berjalan dengan lebih baik.
"Apabila integritas para pahlawan itu bisa dicontoh oleh semua PNS, maka pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan warga Jakarta bisa terus dilakukan," ujar Djarot.
Lantas, mengapa Djarot pada ulang tahun Jakarta kini belum berziarah ke Makan Pangeran Jayakarta? Entah lah.
Dalam berbagai literatur, Â ketokohan Pangeran Jayakarta ini banyak versinya. Asal-usul Pangeran. Dalam situs internet Pemerintah Jakarta Timur disebutkan, Pangeran Jayakarta adalah nama lain dari Pangeran Akhmad Jakerta, putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten.