Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyayangi Duyung, Apa Salahnya?

28 Mei 2017   21:06 Diperbarui: 28 Mei 2017   23:36 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puteri Duyung dalam mitologi kuno (Foto, Bacaterus.com)

Kedua ekor dugong tersebut berhasil diselamatkan dan dilepaskan di perairan Pulau Kokoya dengan disaksikan oleh Bupati Morotai, Pengawas Ditjen PSDKP, TNI, Polri dan Nelayan yang mengurung kedua mamalia laut itu.

Puteri Duyung dalam mitologi kuno (Foto, Bacaterus.com)
Puteri Duyung dalam mitologi kuno (Foto, Bacaterus.com)
Kita patut bersyukur bahwa upaya menyelamatkan dugong juga mendapat dukungan dari tokoh adat, seperti yang dilakukan Ketua Adat Kampung Adewei Karel Fatot di Sorong. Ia dengan tegas menyebut bahwa duyung di perairan kampung itu masih banyak dan mudah ditemui. Warga setempat juga ikut menjaga kelestariannya.

Masyarakat adat setempat terlibat dalam melindungi duyung dengan pendekatan karifan lokal. Sebuah tradisi adat ke depan diharapkan dapat melindungi dan melestarikan kehidupan Dugong dengan cara yang disebut Sasi oleh masyarakat setempat.

Sasi adalah sebuah larangan adat bagi masyarakat agar tidak menangkap duyung bahkan ikan lainnya dengan bebas di perairan kampung.

Dengan tradisi itu, masyarakat boleh menangkap ikan di perairan kampung setelah masa Sasi selesai atau Sasi dinyatakan dibuka. Sasi biasa berlaku selama enam bulan dalam setahun.

Meskipun masa Sasi sudah selesai masyarakat dapat menangkap ikan di perairan kampung, tetapi masyarakat tidak lagi menangkap duyung.

Masyarakat setempat melindungi duyung karena wisatawan sering mengunjungi daerah itu untuk melihat duyung.

Selain itu, duyung dilindungi agar tidak punah dan dapat dinikmati oleh generasi dimasa yang akan datang.

Pesona laut kampung Aduwei sangat indah dan siapa saja yang berkunjung mudah melihat duyung bahkan bisa berinteraksi dengan duyung. Sayangnya transportasi sulit dan keindahan daerah itu belum banyak diketahui wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun