Sementara Wulan, puteri seorang pedagang nasi warung tegal atau Warteg yang bertahan pada pendiriannya masuk Fakultas Kedokteran nyaris membuat orang tuanya putus asa. Siang malam sang ibu dan bapak asal Pekalongan itu hanya bisa memanjatkan doa agar persoalan puteri semata wayangnya dapat menemui jalan keluar.
Setelah bermusyawarah dengan anggota keluarga di kampung, Wulan mendapat dukungan keuangan. Dan itu pun berupa pinjaman untuk uang pendaftaran. Jika nanti test masuknya lulus, kedua orang tua Wulan masih harus mencari dana pinjaman lagi.
"Ya, bingung. Bingung lagi," ungkap orang tua Wulan yang tak mau disebut jati dirinya ketika dijumpai.
Namun belakangan ini kedua orang tua itu sedikit gembira. Pasalnya, salah seorang pengusaha di kampungnya menjanjikan memberikan dukungan dana jika Wulan lulus test masuk fakultas kedokteran. Orang tua ini berharap agar hal itu dapat direalisasikan tanpa disertai maksud tertentu.
Tentang animo Udin, orang tuanya menyerahkan pilihan kuliah sesuai dengan keinginannya. Udin lebih tertarik pada politeknik pertanian karena lapangan kerjanya lebih luas. Udin merasa yakin dengan pilihannya itu.
"Gue nggak mau nganggur," katanya sambil ngeloyor setelah adu argumentasi dengan orang tuanya tentang pilihan kuliahnya.
Catatan: Tulisan serupa ada di Vsat Antara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H