Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dukung Revitalisasi Kota Tua Jakarta!

16 April 2017   22:24 Diperbarui: 17 April 2017   14:00 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriam si Jagur punya mitos (Dokpri)

Kata Bang Jali, "Gubernur kite, si Ahok ntu, mau cepet-cepet revitalisasi kawasan kota tua. Kita harus dukung."

"Iye, bang. Itu kan program yang bagus," sambut Kohar sambil manggut-manggut sambil menjentik-jentikan abu rokok dengan jari tangan kirinya.

Seolah tak mau kalah berceloteh, Kohar mengalihkan pembicaraan revitalisasi kota tua Jakarta dengan perubahan yang terjadi di kawasan Kalijodo. Tempat prostitusi itu kini sudah berubah.

Mengecat dinding kota tua (Dokpri)
Mengecat dinding kota tua (Dokpri)
Wajah kota tua diharapkan makin elok (Dokpri, seluruh foto diambil tiga tahun silam)
Wajah kota tua diharapkan makin elok (Dokpri, seluruh foto diambil tiga tahun silam)
"Nggak ada perempuan nakal di situ. Yang mangkal juga nggak ada. Iman orang Betawi kan nggak tergoda lagi," kata Kohar sambil melempar senyum tak sedap.

“Sebagai orang beriman, muslim, aye dukung tuh. Iman kan tipis, lebih tipis dari kulit bawang. Godaan maksiat kan berkurang di Jakarta. Kramtung (Kramat Tunggak), sekarang kan sudah jadi masjid,” Kohar berceloteh.

Kata orang intelek sekarang, kawasan itu sudah menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak disingkat RPTRA Kalijodo.

"Nah, jadi aye dukung kalo Ahok mau revitaliasi kawasan kota tua," kata Kohar menambahkan.

Memang, kata Jali, harusnya begitu. Kata Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), gubernur Jakarta itu, kawasan Kota Tua sudah direncanakan direvitalisasi sejak 2012. Sayangnya, pelaksanaannya belum sempurna. Jadi, apa salahnya revitalisasi kawasan itu dipercepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun