Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Haji Peong

15 September 2016   22:12 Diperbarui: 16 September 2016   07:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Haji Sutang tengah mengawasi pembagian daging di mushola (Foto, Dokpri)

Sampai tulang pun dibagikan ke warga kurang mampu (Dokpri)
Sampai tulang pun dibagikan ke warga kurang mampu (Dokpri)
Ketika Haji Peong sesampai di rumah membawa kepala kambing, sebagai hadiah motong hewan kurban, Fatimah protes.

Fatimah: “Kok, kelapa kambing dibawa ke rumah. Buat ape bang?”

Haji Peong: “Buat gule, kan enak, mak!”

Fatimah: “Kambing dari mane, bang?”

Haji Peong: “Kurban.”

Fatimah: “Abang kurban. Kok nggak bilang?”

Haji Peong: “Aye cuma motong aje.”

Mendengar jawaban suaminya cuma memotong ternak hewan dan pulang membawa kepala kambing, Fatimah marah. Menurutnya, seharusnya Haji Peong berkurban. Bukan cuma motong hewan kurban.

Haji Peong terdiam seribu bahasa ketika isterinya nyerocos ngomel. Di akhir celoteh itu, Fatimah minta agar Haji Peong mengembalikan kepala kambing hewan kurban ke panitia kurban.

Fatimah: “Itu, kepala kambing kembalikan. Biar orang yang berhak menerima. Bukan kite ini. Besok, mumpung masih ada waktu, ane mau kurban.”

Haji Peong: “Iye, mak!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun