Inilah relevansi dan pentingnya mengenal sejarah. Para penulis kerap mengutip ucapan Bung Karno, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat "Jasmerah". Hal ini sangat penting ditekankan karena salah satu penyebab merosotnya nasionalisme, moral - yang dalam bahsa agama disebut akhlakul karimah - karena anak negeri ini tidak mengenal sejarah bangsanya sendiri.
Penguatan nasionalisme kini menjadi penting. Â Solusi tepat adalah melalui jalur pendidikan (karakter) bagi generasi muda. Mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi. Tidak terkecuali, wartawan pun harus terus menerus diingatkan prihal ini. Mengingatkan arti pentingnya nasionalisme wajib diindahkan dalam kehidupan sehari-hari, maka ia harus dirawat bagai pohon agar tetap segar, Â dirawat dan disirami secara berkelanjutan.
Toleransi kini menjadi kebutuhan penting untuk kehidupan harmonis. Ke depan, tepat apabila pendidikan multikultural juga dapat direalisasikan untuk mengisi salah satu kebutuhan bagi bangsa ini. Tujuannya, untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang ada di kalangan anak didik.
Negara ini lahir dan dilahirkan di atas perbedaan. Perbedaan itu bagai bunga di sebuah taman yang indah. Tumpah darah sia-sia tak ada lagi. Seperti kata Ismail Marzuki dalam bait-bait lagunya; Indonesia tanah air beta, Pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala, Tetap di puja-puja bangsa .........