Kenapa banyak bauksit di tengah laut?
Hal ini dimungkinkan terjadi karena proses pemindahan muatan dari tongkang ke kapal induk yang menggunakan kren “cengkram” cukup membuktikan adanya batu bauksit terjatuh ke laut, selain itu, hal ini ditambah dengan awak kapal tongkang yang membersihkan kapal dengan cara membuang sisa hasil bauksit yang ada di kapal ke laut.
Membaui Bauksit
Bauksit, apa itu ?
Bagi pembaca yang baru mendengar kata “bauksit”, akan saya jelaskan sedikit tentang bauksit.
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3.3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 – 36%. Batuan lainnya yang memiliki kandungan Al2O3 adalah lempung, kaolin, nephelin andalusit, labradorit, dan alunit.
Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika yang memungkinkan terjadinya pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung kuarsa sama sekali. Batuan tersebut, misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar, tetapi keberadaannya di kedalaman tertentu.
Bauksit digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan alumina dan diolah sebagai bahan baku aluminium. Sekitar 90% alumina yang dihasilkan dari bijih bauksit digunakan untuk pabrik peleburan aluminium, sisanya sebanyak 10% digunakan untuk keperluan nonmetalurgis, seperti pembuatan bata tahan panas (refractories), industry gelas keramik, bahan penggosok dan industri kimia.
Bauksit, Alumina dan Ingot Aluminium
Bukan pekerjaan yang sederhana menjadikan serpihan atau potongan batu yang mengandung bauksit menjadi alumina, yakni butiran putih sebagai cikal bakal ingot aluminium, yakni bahan dasar pembuat segala alat yang berbahan dasar aluminium.