Mohon tunggu...
Edy Suparjan
Edy Suparjan Mohon Tunggu... Dosen - Di lahirkan di Desa Pela Kecamatan Monta Kabupaten Bima pada, 23 Agustus 1986 pekerjaan sebagai Dosen Tetap di Perguruan Tinggi STKIP Taman Siswa Bima Kabupaten Bima.

Selain sebagai Dosen di STKIP Taman Siswa Bima. Keseharian dilalui dengan menulis dan sebagai pemerhati lingkungan di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. penulis dapat dihubungi lewat : tanmaedysu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silsilah Raja-Raja Bima dari Masa ke Masa

25 April 2024   13:05 Diperbarui: 25 April 2024   13:11 5251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.   seluruh keinginannya menguasai kepulauan Selayar dan Pansiano (Muna), seluruh   pantai   timur Sulawesi dari Manado ke   Pansiano, Banggai,   dan Kepulauan  Gapi  dan  tempat  lainnya di  pantai  yang sama, dan  negeri- negeri Mandar dan Manado, yang dulunya adalah milik raja Ternate.

6.    dan Dewan Hindia. Jika perjanjian ini disetujui, Gubernur-Jendral dapat menahan dua pangeran penting sebagai sandera selama yang dia inginkan.

7.   Lebih jauh tentang pasal 6, orang Inggris dan seluruh barang-barangnya yang ada di Makassar harus dibawa ke Batavia.

8.   Lebih jauh tentang pasal 15, jika Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu tidak ditemukan hidup atau mati dalam sepuluh hari, maka putra dari kedua penguasa harus ditahan.

9.   Pemerintah        Gowa harus       membayar       ganti        rugi        sebesar

250.000 rijksdaalders dalam lima musim berturut-turut, baik dalam bentuk meriam, barang, emas, perak ataupun permata

kesultanan Bima, Sultan Ismail wafat pada tanggal 4 juni 1854 dan di makam kan di kompleks Mesjid Sultan Muhammad Salahudin Kota Bima.

Sultan Nuruddin Abubakar Ali Syah ( Sultan Bima lll, 162-1687 M )

Nuruddin adalah putera Sultan Abdul Khair Sirajuddin, lahir pada tanggal 29 zulhijah 1061 H bertepatan dengan tanggal 15 desember 1651 di Bima. Sultan Nuruddin menciptakan payung kebesaran Kesultanan Bima yang dikenal dengan Paju Monca. Beliau membantu perang Trunojoyo, ditawan Belanda di Batavia Jakarta. Mendirikan perkampungan Tambora di Jakarta Barat dan sebuah masjid berarsitektur Bima bersama sisa pasukannyaNoorduyn, Makassar And The Islamization Of Bima). Dr.Peter Carey (1986 :25). Sultan Nuruddin membawa serta gurunya Syekh Umar Al Bamahsum ada yang dikenal dengan “Sehe Banta”. Nuruddin wafat pada 13 ramadhan 1099 H bertepatan dengan 23 juli 1687ndan dimakamkan di ToloBali berdampingan dengan Sehe Banta. Beliau diberi gelar Ruma Ma Wa’a Paju (Tuanku Pembawa Payung Kerajaan)

Sultan Jamaluddin Inayat Syah ( Sultan Bima lV, 1687-1696 M )

Jamaluddin lahir pada tahun 1973. Menurut Lontara Gowa dan Tallo serta Naskah Bo. Sultan Jamaluddin menolak bekerja sama dengan Belanda. Dihadapan pemimpin VOC, Jamaluddin mengeluarkan keris terhunus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun