5. seluruh keinginannya menguasai kepulauan Selayar dan Pansiano (Muna), seluruh pantai timur Sulawesi dari Manado ke Pansiano, Banggai, dan Kepulauan Gapi dan tempat lainnya di pantai yang sama, dan negeri- negeri Mandar dan Manado, yang dulunya adalah milik raja Ternate.
6. dan Dewan Hindia. Jika perjanjian ini disetujui, Gubernur-Jendral dapat menahan dua pangeran penting sebagai sandera selama yang dia inginkan.
7. Lebih jauh tentang pasal 6, orang Inggris dan seluruh barang-barangnya yang ada di Makassar harus dibawa ke Batavia.
8. Lebih jauh tentang pasal 15, jika Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu tidak ditemukan hidup atau mati dalam sepuluh hari, maka putra dari kedua penguasa harus ditahan.
9. Pemerintah Gowa harus membayar ganti rugi sebesar
250.000 rijksdaalders dalam lima musim berturut-turut, baik dalam bentuk meriam, barang, emas, perak ataupun permata
kesultanan Bima, Sultan Ismail wafat pada tanggal 4 juni 1854 dan di makam kan di kompleks Mesjid Sultan Muhammad Salahudin Kota Bima.
Sultan Nuruddin Abubakar Ali Syah ( Sultan Bima lll, 162-1687 M )
Nuruddin adalah putera Sultan Abdul Khair Sirajuddin, lahir pada tanggal 29 zulhijah 1061 H bertepatan dengan tanggal 15 desember 1651 di Bima. Sultan Nuruddin menciptakan payung kebesaran Kesultanan Bima yang dikenal dengan Paju Monca. Beliau membantu perang Trunojoyo, ditawan Belanda di Batavia Jakarta. Mendirikan perkampungan Tambora di Jakarta Barat dan sebuah masjid berarsitektur Bima bersama sisa pasukannyaNoorduyn, Makassar And The Islamization Of Bima). Dr.Peter Carey (1986 :25). Sultan Nuruddin membawa serta gurunya Syekh Umar Al Bamahsum ada yang dikenal dengan “Sehe Banta”. Nuruddin wafat pada 13 ramadhan 1099 H bertepatan dengan 23 juli 1687ndan dimakamkan di ToloBali berdampingan dengan Sehe Banta. Beliau diberi gelar Ruma Ma Wa’a Paju (Tuanku Pembawa Payung Kerajaan)
Sultan Jamaluddin Inayat Syah ( Sultan Bima lV, 1687-1696 M )
Jamaluddin lahir pada tahun 1973. Menurut Lontara Gowa dan Tallo serta Naskah Bo. Sultan Jamaluddin menolak bekerja sama dengan Belanda. Dihadapan pemimpin VOC, Jamaluddin mengeluarkan keris terhunus.