“Ma’af, apakah ini dengan nak Ryan?”
“Iya, benar, bu! Ini dengan Ibu siapa ya?”
“Ini dengan ibunya Jaka.. Kamu kenal Jaka, kan? Teman lama kamu yang sudah lama tidak bertemu?”
“Oh iya, bu. Ada apa, ya bu?”
“Begini nak Ryan, maaf ibu baru dapat alamat dan nomor telepon ini tadi malam. Ada wasiat dari Jaka sebelum ia meninggal sepuluh hari yang lalu. Katanya ia punya sesuatu untuk kamu. Tapi ibu tak mau membukanya. Apakah nak Ryan. mau kemari?”
Setelah selesai menjawab suara pangilan telepon itupun, aku baru sadar apa yang telah terjadi. Aku langsung duduk lemas dan tak dapat berkata-kata lagi.-
(Pondok Petir, 23 Desember 2011)
___________________________________________________
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H