Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konser GIGI ‘Sweet Seventeen’ Angan Yang Nyata

29 Mei 2011   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:05 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam rangka ulang tahun yang ke tujuh belas, GIGI menggelar konser ‘Sweet Seventeen’ pada hari Kamis malam 26 Mei 2011 yang lalu. Lebih kurang tiga setengah jam GIGI memuaskan ribuan penggemarnya dalam konser tersebut di Istora Senayan, Jakarta. Konser tersebut digelar untuk menunjukkan eksistensi GIGI selama 17 tahun berkarya di kancah musik Indonesia.

Personel GIGI, Armand, Budjana, Thomas, dan Hendy, menjabarkan perjalanan panjang yang dilaluinya selama 17 tahun. Sebanyak tak kurang dari 40 lagu dibawakan dalam beberapa segmen penuh makna. Antara lain : “Sang Pemimpi”, “1999 Menangis”, “Distorsi Manusia”, “11 Januari”, “Bye Bye”, “Janji”, “Jomblo”, “Pintu Surga”, “Perdamaian”, "Nirwana”, “Terbang”, “Andai”, “Sahabat” dan “Ku Ingin”. Lagu-lagu tersebut mulai dari kritik sosial, nasionalisme, keagamaan, hingga persahabatan.

Konser yang diwarnai tema keagamaan, kemanusiaan, dan persahabatan seiring dengan perjalanan band solid tersebut merayakan hari jadinya, mengungkapkan adanya beberapa kali pergantian personel. Dan kini GIGI digawangi oleh Armand Maulana (vokal), Thomas Ramdhan (bass), Dewa Budjana (gitar), dan Gusti Erhandy Rakhmatullah (drum).

Sebelum konser yang dinantikan para penggemar GIGI atau GIGI KITA dimulai, lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang. Lagu itu mencerminkan rasa nasionalisme yang tinggi dari grup band yang album pertamanya bertajuk "Angan" tersebut. Kemudian konser dibuka dengan sebuah film pendek karya sutradara Eko Kristianto, dengan tokoh utama Marsha Timothy dan Vino G Bastian serta penampilan Joko Anwar sebagai cameo. Sebuah pembuka yang berhasil mendatangkan tepuk tangan meriah dari para penonton.

Dalam kesempatan itu pecinta musik yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tantowi Yahya dengan bangga memberikan sambutan. Tantowi menceritakan secara singkat awal kiprah GIGI terjun ke industri musik Indonesia. GIGI memang pernah ada di bawah perusahaan rekaman milik Tantowi, Cee Pee. Menurutnya, tidak banyak yang tahu bahwa 1 dari 23 album GIGI separuh pengerjaannya dilakukan di Amerika Serikat dengan melibatkan musisi sekelas Billy Sheehan (pencabik bas Mr Big).

Tepat jam delapan malam itu, petikan gitar Tohpati terdengar menandakan akan dimulainya aksi penampilan GIGI. Petikan gitar tersebut mengiringi pemunculan seluruh personel GIGI ke atas panggung. Lagu pertama “Sang Pemimpi” yang menjadi soundtrack film berjudul sama ini sontak membuat penonton berteriak ikut bernyanyi. Disusul lagu kedua berjudul “1999 Menangis”. Saat lagu ketiga, “Distorsi Manusia”, Armand mulai menyapa penonton dengan teriakan "Assalamualaikum". Armand lalu bercerita tentang tiga lagu pembuka yang mengupas mengenai kemanusiaan dan kondisi dunia sekarang yang dihancurkan oleh manusianya sendiri. “Sampai kapan pun kalau mimpi lu positif, maka akan jadi seseorang,” semangat Armand.

Penonton yang telah memadati Istora Senayan malam itu selalu menyambut antusias atas interaksi yang dilakukan oleh Armand. Kalau melihat kepadatan penonton malam itu diperkirakan tiket konser tersebut telah terjual habis. Dan harga Tiket konser tersebut telah dijual dalam lima kelas: VIP Rp 400 ribu, Kelas I, Rp 250 ribu, Kelas II RP 175 ribu, Festival Rp 175 ribu, dan Festival II Rp 100 ribu. Harga tiket tersebut relatif terjangkau oleh para penggemar atau para fans GIGI.

Armand sang vokalis begitu luwes mengendalikan emosi serta mood penonton. Beberapa kali, dari atas panggung Armand seperti mengajak penggemarnya berbincang, bahkan bercanda hingga menimbulkan gelak tawa. Seperti saat dia melontarkan ledekan ke Budjana. “Kalau Budjana jadi guru, pasti jadi guru olah raga. Ngomongnya dikit-dikit banget sih,” kelakar suami penyanyi Dewi Gita itu. Penonton terus diajak bernyanyi bersama, terutama saat lagu-lagu jagoan GIGI dibawakan, seperti “11 Januari”, “Janji”, “Jomblo”, “Pintu Surga”, “Perdamaian”.

Tetapi konser itu tak hanya memberi sorotan utama kepada sang vokalis. Di beberapa bagian, pemain gitar Dewa Budjana, pemain drum Thomas Ramdhan, dan pemain drum Gusti Hendy mendapat sorotannya. Ada adegan solo drum dari Hendy yang dengan lincah dan bertenaga menghajar semua pernak-pernik di drum set nya dengan iringan playback musik rock. Lantas, Thomas berkolaborasi dengan DJ Riri dan menunjukkan betapa groovy-nya dia sekaligus menunjukkan siapa di antara personel GIGI yang dekat dengan dunia disko dan musik elektronik. Aksi solo drum Hendy selama tak kurang dari delapan menit cukup memanjakan telinga dan mata penggemar. Waktu itu diawali dengan keheningan, tiba-tiba saja Hendy menggebuk drum yang memang telah di set berada di atas penonton VIP. Penampilan solo drum Hendy sekitar enam menit semakin lengkap dengan tata cahaya yang luar biasa. Acara berlanjut menjadi suasana remix melalui aksi DJ Riri dan Thomas yang memainkan bass.

Belum surut decak kagum yang membanjiri venue, histeria kembali hadir saat para mantan personel GIGI muncul dalam segmen reunion. Juga tak ketinggalan gitaris berdarah Bali, Dewa Budjana, menunjukkan kelihaiannya mengulik gitar listrik. Saat penonton menikmati alunan petikan gitarnya, suasana terasa kocak. Dewa mengakhirinya dengan nada lagu : ‘Cicak Cicak di Dinding’.

Vokalis Armand paling enerjik di antara tiga sahabatnya. Malam itu, seperti biasa, dia melompat, berlari ke sana ke mari, melempar mik ke udara, lalu menangkapnya dengan lincah. Tak hanya itu, selain menunjukkan betapa prima tubuhnya, Armand juga memamerkan keahliannya berkomunikasi di panggung. Lelucon menggelitik fasih saja keluar dari mulutnya sehingga membuat suasana penuh gelak tawa. Pertunjukan kian berwarna oleh penampilan beberapa bintang tamu, seperti Ari Lasso, Pasha Ungu, Iwa K, serta Audy. Di sesi Thomas dan DJ Riri, Iwa K melakukan free style, serta ditambah penampilan Audy yang bernyanyi cengengesan sambil membawa kertas berisi contekan lirik yang dinyanyikannya [Belakangan diketahui bahwa Audy baru hari itu diajak manggung, kemungkinan besar karena Agnes Monica yang seharusnya tampil malah jatuh sakit].

Dalam Konser tersebut, GIGI mengajak empat arranger dan komposer untuk berkolaborasi: Erwin Gutawa, Addie MS, Andi Rianto, dan Tohpati. Penyanyi lain yang juga diajak tampil malam itu yang mendapat sambutan paling meriah dari penonton adalah ketika semua mantan personel GIGI tampil bersama: pemain gitar Aria Baron, pemain drum Budi Haryono, pemain bass Opet Alatas, dan pemain drum Ronald. Di sesi ini, Budi menunjukkan sisi humornya dengan menceritakan beberapa aib kawan-kawannya di GIGI. Sesi ini selain membuat para penonton terharu, juga sekali lagi mendatangkan tawa. GIGI juga menunjukkan bahwa tak ada persoalan pribadi dengan mantan personel lain dan bahwa mereka dengan mudah bisa tampil kembali [dua tahun sebelumnya di konser ulang tahun yang hanya dihadiri para undangan, sesi serupa juga ditampilkan mereka].

Konser seperti akan disudahi ketika Armand memanggil empat konduktor kenamaan yang mengiringi aksinya malam itu ke atas panggung untuk berpamitan. Mereka adalah Tohpati, Andi Rianto, Erwin Gutawa, dan Addie MS. Setelah sempat meninggalkan panggung, Armand kembali lagi untuk membawakan lagu “Sahabat” serta “Ku Ingin” sebagai penutup.

Konser yang dimulai sejak jam delapan malam itu berakhir menjelang pukul setengah dua belas malam. Sepanjang tiga setengah jam tersebut, sebagian besar penonton tak beranjak dari tempatnya. Hanya terlihat segelintir orang meninggalkan Istora ketika pertunjukkan sudah lewat dua jam. Meski tata suara kurang memuaskan, terutama di satu jam pertama, konser GIGI Sweet Seventeen memuaskan banyak orang, setidaknya jika dilihat dari betapa banyak respon positif di twitter.-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun