Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Habis Bencana, Listrik Menerbitkan Asa

16 Oktober 2018   18:23 Diperbarui: 16 Oktober 2018   21:03 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peluk hangat dan jabat erat warga menjadi 'hadiah rutin' yang diterima relawan PLN. Tidak jarang pelukan itu datang dari tangan-tengan keriput emak-emak sepuh, diiringi derai air mata haru. Ada asa yang menyemburat usai diterjang bencana.

Bukan itu saja, penduduk juga kerap menyediakan kopi dan penganan sekadarnya. "Ini sebagai bentuk terima kasih kami yang tak terhingga kepada bapak-bapak PLN yang telah membantu menghidupkan listrik di kampung kami," kata Sumi, 37 tahun, dengan kain batik dan kaos hijau lengan pendeknya yang lusuh. Tapi senyum lebar menghiasi wajah ibu tiga anak ini.

Mendapat sambutan seperti ini, kru PLN sering lupa, bahwa sebagai manusia dengan berbagai keterbatasan, tubuh juga butuh istirahat. Mereka bekerja jauh melampaui kewajiban jam kerja normal.

Berangkat pagi setelah sarapan yang disediakan dapur umum di Posko PLN, mereka sudah langsung berjibaku dengan berat dan sulitnya medan. Kadang baru kembali ketika malam sudah lama memeluk bumi Sulteng.

Kalau sudah begini, pasukan yang tiap hari berjumlah 1.200-an personel dari PLN seluruh Indonesia ini harus siap tidur dengan perut terisi seadanya. Tidak ada kasur empuk dengan sprei bersih dan wangi sebagai alas tidur. Bermodal karpet seadanya di lapangan futsal, mereka berdesakan merebahkan badan menjemput lelap.

Dapur umum yang berlokasi di bagian belakang kantor PLN Area Palu biasanya sudah senyap dari aktivitas. Maklum, kru dapur umum juga kehabisan tenaga setelah berjibaku menyiapkan sekitar tiga kali 1.500 nasi bungkus setiap hari.

"Saya sangat bangga terhadap kalian. Kalian luar biasa. Jaga keselamatan dan kesehatan kalian dalam bertugas. Dan, jangan lupa, makan yang banyak. Makan yang banyak," ujar Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, saat bertemu para relawan di Posko PLN, Rabu pagi (10/10).

Ekonomi menggeliat

Soal gerak cepat dan sigap dalam bekerja, kru PLN memang layak diacungi jempol. Berdasarkan data di Posko PLN yang dipusatkan di PLN Area Palu, Jl. Kartini, Palu, Sulteng, sampai hari ke-11 tujuh Gardu Induk yang ada telah menyala seluruhnya. Lalu, ada 1.533 Gardu Distribusi sudah beroperasi. Selain itu, 45 penyulang (feeder) juga telah 100% pulih.

Bantuan perlatan dan perlengkapan juga datang dari PLN wilayah Sulawesi dan dari seluruh Indonesia. Antara lain, 66 unit genset tiba di Palu yang selanjutnya didistribusikan ke berbagai daerah di Palu, Donggala, dan Sigi. Juga ada 15 alat berat dan alat bantu. Jumlah ini tidak termasuk crane yang didukung 15 armada truk, 315 mobil dan 75 sepeda motor yang sangat berguna untuk mendukung percepatan perbaikan jaringan.

Sumber ilustrasi: pikiran-rakyat.com
Sumber ilustrasi: pikiran-rakyat.com
"Alhamdulillah, sampai hari ini kami sudah berhasil menyediakan listrik sebesar 101,2 mega watt untuk Palu dan sekitarnya. Pembangkit PLTU Tawaeli 4x15 MW juga sedang dalam proses perbaikan. Untuk sementara jumlah ini lebih dari cukup, karena beban puncak sistem Sulteng sebesar 54,14 MW," ujar Syamsul Huda, Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN.

Manajemen puncak produsen setrum pelat merah ini memang amat serius dalam upaya memperbaiki dan menormalkan sistem kelistrikan di tiap daerah bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun