Masih ada pengeluaran lainnya, lho. Yaitu untuk mempercantik tujuh destinasi wisata yang akan ditawarkan kepada para delegasi. Menpar Arief Yahya menyebut angkanya mencapai Rp5,4 triliun.
Pemerintah, tentu saja, telah menyiapkan seabreg alasan pembenaran bagi digelontorkannya dana dalam jumlah superjumbo untuk membiayai IMF-WB yang kongko-kongko di Bali. Mulai dari citra dan reputasi bangsa besar yang mampu menghelat hajatan internasional, sampai dampak ekonominya bagi negeri yang terperangkap utang ribuan triliun ini. Biar tekor asal sohor.
Sales promotion girl IMF
Sri Mulyani menjadi orang yang berdiri di garda paling depan dalam urusan bela-membela IMF-World Bank. Beberapa bulan sebelum perhelatan berlangsung, Kementerian Keuangan yang dikomandoinya secara khusus merilis video pendek uraian Menkeu yang menyanjung-nyanjung peran penting IMF dalam perekonomian internasional. Dia juga  memaparkan manfaat joint annual meeting kedua lembaga almamaternya di Bali, Oktober ini. Singkat kata, di video itu Sri jualan abis.
Politisi Golkar yang kini menjadi Ketua DPR Bambang Susatyo bahkan pernah menjulukinya sebagai sales promotion girls (SPG) IMF yang andal. Kritik teramat pedas ini dilayangkan pada 24 Mei 2011 saat nama Sri santer disebut bakal menggantikan Direktur IMF Straus-khan.
"Mungkin, teman-temannya (Sri Mulyani) di IMF menjagokan SMI karena dia dikenal sebagai SPG IMF yang andal. Jadi, wajarlah kalau SMI masuk nominasi," sindir Bambang seraya tetap mempertanyakan peran Sri Mulyani di bank Century, seperti bisa dibaca pada laman http://www.tribunnews.com/nasional/2011/05/24/bambang-soesatyo-sri-mulyani-dikenal-spg-handal-imf.
"Namun, kita tetap meminta dua jawaban dari SMI. Pertama, tentang perannya dalam skandal Bank Century. Kedua, dia juga harus mengklarifikasi perannya sebagai SPG bagi IMF, terutama dalam memroses persetujuan pinjaman bagi Indonesia," imbuhnya.
Sikap Sri yang terus membela IMF-WB tentu bukan hal yang mengherankan. Dia selama ini memang dikenal sebagai pejuang paling neolib paling gigih di lingkaran utama kekuasaan. Sri bahkan telah melampaui prestasi para senior yang jadi mentornya, seperti Widjojo, Emil Salim, dan Boediono. Setidaknya, perempuan yang getol menerbitkan surat utang dengan bunga supermahal itu pernah menjadi petinggi IMF dan Bank Dunia. Suatu posisi bergengsi yang belum pernah tergapai para mentornya tadi.
Selain Sri, sejumlah menteri lain juga sibuk menepis kritikan terkait penyelenggaraan sidang tahunan IMF-WB. Yang paling semangat adalah Ketua Panitia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Pensiunan jenderal ini juga sempat meradang ketika ditanya soal uang negara yang dihambur-hamburkan untuk pesta-pora pihak lain (IMF-WB) di tengah bencana bertubi-tubi melanda negeri.
Pastinya, semua menteri dan para petinggi menyuarakan koor yang sama, yaitu hajatan bergengsi tersebut bakal mendongkrak pariwisata dan investasi. Dokumen Indonesia sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan Annual Meetings IMF-World Bank 2018, menyebut beberapa keuntungan Indonesia sebagai tuan rumah: antara lain, promosi pencapaian Indonesia dalam menerapkan reformasi dan demokrasi; promosi ketahanan nasional dan kemajuan ekonomi Indonesia pasca krisis Asia; dan menunjukkan kepemimpinan dan komitmen Indonesia dalam pembahasan isu global.
Rangkaian klaim inilah yang selalu dijadikan sweetener dari pertemuan tahunan ini. Benarkah klaim itu? Siapa pun pasti tahu, ketiganya sulit dikuantifikasi. Kalau sudah begini, klaim memang bisa dianggap menjadi senjata pamungkas untuk menghalau para pengritik.