Ini adalah langkah malas dan jauh dari kreatif. Padahal, semestinya mereka membenahi ekonomi lewat serangkaian growth strategy. Tulisan ini tidak berniat menggurui kebijakan apa saja untuk mendongkrak laju pertumbuhan yang berbuah membaiknya kesejahteraan rakyat. Alasannya, sebagai para penyandang gelar doktor ekonomi, mustahil para menteri itu tidak paham. Jadi, untuk apa mengajari ikan berenang?
Lagi pula, kan yang jadi pejabat publiknya mereka. Sudah semestinya mereka yang bekerja keras dan ekstra keras untuk mencari jalan keluar yang tepat dan cepat. Sementara rakyat sudah terlampau sibuk dengan akrobat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang makin melangit.
Di atas semua itu, alasan utama karena para pejuang neolib itu tidak akan pernah mau menerapkan stragegi dan kebijakan ekonomi yang tidak ada dalam school of thinking mereka. Apa pun konsep dan resep yang disodorkan, kalau tidak masuk dalam garis neolib, silakan mencari tempat di tong sampah. Perkara rakyat bakal semakin menderita, itu urusan lain. Kata anak muda sekarang, DL alias derita loe... (*)
Jakarta, 10 Juli 2017
Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H