Oleh: Edy Mulyadi*
“Ya Allah, matikanlah hatinya.
Ya Allah, matikanlah akalnya.
Ya Allah, matikanlah matanya.
Ya Allah, matikanlah telinganya.
Ya Allah, matikanlah tangannya.
Ya Allah, matikanlah kakinya.
Ya Allah, matikanlah badannya.
Aamiin ya robbal ‘alamiin...”
Miris mendengarnya...! Ngeri...!!!
Untaian doa inilah yang malam itu menggema dari puing-puing reruntuhan rumah warga di Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Jakarta Utara. Doa kaum terzalimi. Doa yang diaminkan ratusan warga yang berkumpul dipeluk gelap malam. Angin berhembus semilir, ditemani temaram cahaya lampu dari kapal-kapal yang ditambat di sekitar yang mencoba menjangkau wajah-wajah sarat duka berbalut marah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!