Mohon tunggu...
Edy Setiawan
Edy Setiawan Mohon Tunggu... Konsultan - Dr.Cand PPs UNY | Entrepreneurship | Consultant

Sedang belajar menjadi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kiriman dari Tetua

26 Januari 2016   19:04 Diperbarui: 26 Januari 2016   19:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pelita gulita tetua"]Berkumpul para tetua..

Beberapa lelaki senja dengan sarung yang tergulung mendekati lututnya yang keriput, dan legam oleh matahari.

Ada juga wanita senja, dengan dasternya yang lusuh dengan sedikit robek di lengannya.

Beberapa anak-anak pagi duduk bergerombol dengan mainan yang tidak utuh di tangannya.

 

Sama berkumpul di sebuah ruang rumah bertiang tinggi..

Sebuah peristiwa yang kelak jadi sejarah..

 

Seorang pemuda siang, di keluarga itu mulai berbicara..

 

"Sudah kuputuskan..besok akan ke tanah rantau, untuk sekolah! "

 

Serentak tetua menjawab

"Alhamdulillah" 

 

Seorang wanita senja bertanya

"Kamu punya uang?"

 

Menjawab pemuda siang

"Aku tak punya uang"

 

***HENING

Setenang lampu pelita yang mengacuhkan angin

Sepekat hati para tetua dalam gulita

 

"Aku tak bermaksud meminta uang, aku hanya meminta Doa"

Pemuda siang berucap lirih, kepalanya tertunduk air matanya menetes.

 

Berucap para tetua..

 

Berangkatlah engkau, wahai pemuda siang..

Senjamu masih lama

Bawakan kami Matahari dari rantaumu..

Tapi jangan di curi..

Jangan di tipu..

Jangan menyerah..

Bungkus ia dengan keringatmu

 

Bersuratlah kemari bila engkau lapar

Atau kekurangan sesuatu

Akan..

Kami kirimi engkau doa.

 

Doa berbungkus air mata.

 

               ***

 

___________________________________________

Ilustrasi: www.pinterest.com

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun