Kerinduan
“Betapa mengecewakan apabila engkau terbatas (terbebas) dari kesibukan, namun tidak juga menghadap kepada-Nya. Dan apabila engkau sedang ada sedikit rintangan, tidak juga beranjak menuju-Nya.”
Tatkala kita sedang memiliki banyak waktu yang teramat longgar, akan tetapi kita tidak sama sekali menyibukkan diri kepada Allah swt, betapa ruginya saat itu.
Hadirnya ‘Sang Kekasih’ Dimana Saja
“Alam ini serba gelap, ia menjadi terang hanyalah karena manifestasi (zhahir) Allah di dalamnya. Siapa melihat alam, namun tidak menyaksikan Allah di dalam atau bersamanya, sebelum dan sesudahnya, maka ia sangat memerlukan cahaya, dan surya makrifat terhalang baginya oleh awan benda-benda alam.”
Seringkali terjadi ketika pecinta tidak memikirkan sama sekali tentang dirinya, melainkan semata hanya kekasihnya yang ada dalam benaknya.
Ketika kita melihat apapun di depan kita tapi kita menghadirkan Allah swt dalam diri kita, berarti kita membutuhkan cahaya.
Maka daripada itu, tumbuhkan kesadaran akan kehadiran Allah swt dimanapun dan kapanpun kita berada di dunia ini.
Asyiq Bersama-Nya
“Kenikmatan sejati itu, kendati bermacam bentuknya, sesungguhnya hanyalah dengan menyaksikan dan mendekat kepada Allah. Dan azab itu, walau beragam jenisnya, sesungguhnya hanyalah disebabkan adanya hijab (antara hamba) dengan-Nya.”
“Jadi, sebab azab itu karena adanya hijab. Sedang sempurnanya nikmat adalah engkau memandang wajah yang Maha Mulia.”