Mohon tunggu...
Edwin Gusani
Edwin Gusani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba, Pengelana, Football Enthusiast

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Mahabbatullah dari Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandary

14 Januari 2024   13:30 Diperbarui: 14 Januari 2024   13:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerinduan

“Betapa mengecewakan apabila engkau terbatas (terbebas) dari kesibukan, namun tidak juga menghadap kepada-Nya. Dan apabila engkau sedang ada sedikit rintangan, tidak juga beranjak menuju-Nya.”

Tatkala kita sedang memiliki banyak waktu yang teramat longgar, akan tetapi kita tidak sama sekali menyibukkan diri kepada Allah swt, betapa ruginya saat itu.

  1. Hadirnya ‘Sang Kekasih’ Dimana Saja

“Alam ini serba gelap, ia menjadi terang hanyalah karena manifestasi (zhahir) Allah di dalamnya. Siapa melihat alam, namun tidak menyaksikan Allah di dalam atau bersamanya, sebelum dan sesudahnya, maka ia sangat memerlukan cahaya, dan surya makrifat terhalang baginya oleh awan benda-benda alam.”

Seringkali terjadi ketika pecinta tidak memikirkan sama sekali tentang dirinya, melainkan semata hanya kekasihnya yang ada dalam benaknya.

Ketika kita melihat apapun di depan kita tapi kita menghadirkan Allah swt dalam diri kita, berarti kita membutuhkan cahaya.

Maka daripada itu, tumbuhkan kesadaran akan kehadiran Allah swt dimanapun dan kapanpun kita berada di dunia ini.

  1. Asyiq Bersama-Nya

“Kenikmatan sejati itu, kendati bermacam bentuknya, sesungguhnya hanyalah dengan menyaksikan dan mendekat kepada Allah. Dan azab itu, walau beragam jenisnya, sesungguhnya hanyalah disebabkan adanya hijab (antara hamba) dengan-Nya.”

“Jadi, sebab azab itu karena adanya hijab. Sedang sempurnanya nikmat adalah engkau memandang wajah yang Maha Mulia.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun